webnovel

DANIA (Cinta Dalam Diam)

Dania Salwa Mahesa. Gadis cantik yang bertutur kata lembut. Sayangnya, ia harus jatuh cinta kepada laki-laki yang tidak bisa membalas cintanya. "Padahal, aku siap untuk menjadi rembulanmu. Yang sedia menyinari malam harimu yang gelap." Berani jatuh cinta, harus berani patah hati. Dania telah menguatkan mentalnya habis-habisan. Perjalanan cinta dalam diam selama bertahun, dan akhirnya terungkap dengan cara yang tidak pernah terbayangkan sedikitpun. Fayez Ghazali. Lelaki tampan berwajah dingin itulah yang menjadi cinta sejati dalam hati Dania. Lelaki yang tak pernah bisa terbaca isi hatinya. "Dan, maaf. Gue nggak bisa nerima cinta lo." Fayez, akhirnya dengan terang-terangan menolak cinta Dania yang sudah terlanjur dalam. "Kurasa, kamu memang lebih baik diam, Fayez. Karena sekalinya kudengar suaramu, hatiku langsung tertusuk benda tajam." Cover by @JieunDesign

Fenichaan · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
324 Chs

Perempuan Berhati Malaikat

"Arinka? Mata lo kenapa?"

Sandy menyentuh bahu kanan Arinka sembari menatap wajah gadis itu lekat. Wajah Arinka sepertinya sedang tidak baik-baik saja. Kedua kantung matanya longgar dan menghitam.

"Gue semalem begadang sama Fayez," jawab Arinka pelan.

"Lo begadang? Ngapain? Main monopoli?"

Arinka mendorong dahi Sandy agar menjauh dari hadapannya. "Nggak usah banyak tanya. Bantu gue masuk kelas."

Sandy mengangguk cepat seperti orang bodoh. Ia meraih lengan Arinka dan membantunya berjalan.

"Lain kali jangan begadang lagi, deh. Lo itu paling nggak kuat begadang, kenapa harus maksain, sih?"

"Ini semua gara-gara Fayez. Dia maksa gue buat main PS. Gue mana bisa nolak, sekarang gue udah kayak orang kehilangan jiwa. San, kaki gue masih napak nggak, sih?"

"Masih, lah. Emang lo kuntilanak nggak bisa napak?"

"Arinka, lo kenapa?" tanya Hendra yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

"Jangan tanya gue, Ndra. Gue lagi nggak bernyawa."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com