webnovel

DANIA (Cinta Dalam Diam)

Dania Salwa Mahesa. Gadis cantik yang bertutur kata lembut. Sayangnya, ia harus jatuh cinta kepada laki-laki yang tidak bisa membalas cintanya. "Padahal, aku siap untuk menjadi rembulanmu. Yang sedia menyinari malam harimu yang gelap." Berani jatuh cinta, harus berani patah hati. Dania telah menguatkan mentalnya habis-habisan. Perjalanan cinta dalam diam selama bertahun, dan akhirnya terungkap dengan cara yang tidak pernah terbayangkan sedikitpun. Fayez Ghazali. Lelaki tampan berwajah dingin itulah yang menjadi cinta sejati dalam hati Dania. Lelaki yang tak pernah bisa terbaca isi hatinya. "Dan, maaf. Gue nggak bisa nerima cinta lo." Fayez, akhirnya dengan terang-terangan menolak cinta Dania yang sudah terlanjur dalam. "Kurasa, kamu memang lebih baik diam, Fayez. Karena sekalinya kudengar suaramu, hatiku langsung tertusuk benda tajam." Cover by @JieunDesign

Fenichaan · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
324 Chs

Hukuman Terindah

Suasana di kantin siang ini terlihat sangat ramai, seperti biasanya. Sandy dan Arinka tengah duduk di meja paling ujung, dekat jendela. Kedua gadis itu tengah menikmati semangkuk bakso dengan level kepedasan yang super.

"Rin, bibir gue jontor, nggak?" tanya Sandy sembari menunjuk bibirnya sendiri.

"Masih normal, San. Kalau gitu, coba tambahin sambelnya."

Sandy menggeleng dan menyilangkan kedua tangannya di depan wajahnya. Ia sudah tidak tahan, bibirnya panas. Apalagi perutnya, sudah tidak bisa diajak kompromi.

"Agh! Gue udah nggak kuat!" Sandy benar-benar menyerah. Gadis itu menjauhkan mangkuk bakso pembawa petaka dari dirinya.

"Payah lo, San. Baru segitu doang, udah nyerah."

Sandy tidak akan memedulikan ucapan Arinka. Ini adalah masalahnya, yang mersakan sakit juga tubuhnya.

"E-eh...."

Arinka sedikit terkejut, ketika mangkuk baksonya tiba-tiba bergeser ke arah lain. Gadis itu mendongak dan melihat Edward sedang berdiri di sampingnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com