Gadis bersurai panjang ini berlari tergopoh-gopoh tatkala melihat jam di ponselnya. Ia hampir terlambat. Sial! Padahal ini hari pertamanya di semester baru dan juga di tahun ajaran yang baru.
Ia terlalu gugup tadi malam —takut kalau tidak bisa satu kelas lagi bersama sahabat-sahabatnya— sampai-sampai membuatnya tidak bisa tidur. Alhasil, dia tertidur larut malam dan bangun kesiangan.
Karina berlari sekuat tenaga, ia hampir sampai di depan gerbang sekolah. Namun naasnya, gerbang itu sudah ditutup rapat. Karina mencari-cari alternatif lain. Haruskah ia melewati lubang tikus? Tidak tidak! Seragamnya akan kotor jika melewati lubang tersebut.
Setelah berpikir sejenak, Karina pun akhirnya memilih untuk memutar ke samping sekolah dan benar saja dugaannya, di sana ada tangga yang biasanya digunakan oleh tukang kebun untuk memangkas pohon daun merah. Karina sangat bersyukur sekali. Mungkin nanti ia akan membelikan Bapak tukang kebun mie ayam.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com