webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 338

"Aku melupakan satu hal ini, sepertinya aku belum memberimu pelajaran!" geram Briel.

Plak!

Erland tercengang ketika sebuah tamparan Briel daratkan di pipinya. Tanpa mengatakan apapun Briel melewati Erland dan pergi menuju lemari pakaian. Dia pun mengambil kembali semua pakaiannya.

Erland menggeram, dia bergegas mendekati Briel dan menarik tangan Briel dengan cukup kasar. Dia memaksa Briel agar berhadapan dengannya.

"Astaga, kenapa kasar sekali? Apa aku perlu menamparmu lagi agar kamu sadar?" geram Briel dan Briel terkejut ketika tiba-tiba saja Erland menarik tangannya lagi hingga dada keduanya saling menabrak satu sama lain.

"Kenapa kamu menamparku, ha? Apa yang salah dengan ucapanku? Kepalamu memang keras sekali, aku sampai tak mengerti terbuat dari apa sebenarnya kepalamu itu!" geram Erland.

Briel menghela napas panjang. Dia menahan marahnya sebisa mungkin meski rasanya menyesakkan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com