webnovel

III-267. Menggugah Memori

"Sayang, sebelum menuju hotel, kita belanja dulu," pesan Mahendra ketika perempuan di sampingnya nampak sibuk memainkan handphone. Aruna sedang memesan taksi online. 

.

.

Lampu-lampu di dalam gerbong kereta api menyala secara bersamaan. Suara peluit panjang melengking, masuk ke dalam gendang telinga masing-masing manusia yang terjaga. 

Pasar Turi, Surabaya, adalah stasiun tujuan akhir. 

Petugas dengan suara nyaring mengabarkan agar tak satu -pun penumpang meninggalkan barang bawaan.

Speaker-speaker yang tersaji pada gerbong kereta bersahutan satu sama lain dengan isi pesan dan nada suara yang sama, tatkala lelaki bermata biru tengah sibuk melengkapi punggungnya dengan ransel. Tampak pula tas selempang istrinya berada pada salah satu lengannya. Sesaat ia kembali memeriksa bagasi di atas tempat duduk mereka. 

Mahendra tidak mengijinkan Aruna berdiri sampai kerumunan orang yang mengantri keluar gerbong telah lenggang. 

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant