webnovel

Cintanya Cinta

Cinta menganggap ia adalah seorang biasa yang lahir dan tinggal di kota J. Hidupnya penuh dengan keceriaan, terusik oleh hadirnya seorang pria dingin yang dijodohkan orang tuanya. Cinta yang merasa hidupnya biasa benarkah hanya biasa? Kehidupannya yang kedua petaka ataukah berkah? =================================== Cinta: "Mengenai anak, kita bisa pake cara modern, gak perlu konfensional. Jadi gak ada yang akan mempertanyakan apakah memang anak tersebut anakmu atau bukan. Aku bersedia mengandung anakmu. Kasih sayang pasti akan didapatkan toh anak itu hasil dari benih kita berdua. Anakmu pastilah anakku juga. Aku tidak akan berselingkuh. Tenang saja..." Cinta dengan berani mengungkapkan pikirannya, mata almondnya berbinar indah menantang mata elang Rayhan dengan berani. Cinta: "Gue gak cinta elo, tapi karena Abah dan Mama mau gue nikah sama elo, ya sudah... Gue nurut aja..."

Becky16 · Urbain
Pas assez d’évaluations
23 Chs

Dahulu... (17++)

Di kehidupannya yang dulu...

Ellioslah yang merenggut keperawanannya, menjadikannya pelampiasan nafsu selama tak tertangkap Rayhan. Ya... Dia seperti pelac*r murahan. Waktu yang dibutuhkan Rayhan untuk melacak keberadaannya hanya 2 hari. Cinta terlalu naif percaya Ellios menyatakan cintanya dengan tulus.

Rayhan menangkap basah Cinta namun tak perduli akan perselingkuhannya, ia tetap menyeretnya pulang kembali ke negara E, pulang kembali ke rumah dan menyeretnya masuk ke kamar Lavender. Rayhan menempatkan dua penjaga berjaga di depan kamar Lavender. Dua orang pelayan selalu membersihkan kamar dan mengantarkan makanan ke kamarnya, Imah dengan setia menemaninya selama Rayhan tak di kamar. Jika Rayhan kembali, Imah melayani selama mereka makan, selebihnya Imah segera keluar kamar, meninggalkan Rayhan dan Cinta.

Tak ada kehangatan, tak ada siksaan, tak ada hinaan Rayhan padanya. Setiap malam Rayhan terus tidur disebelahnya. Selalu menyapanya di pagi hari dan mengucapkan selamat tidur padanya di malam hari. Bahkan setelah ia menunjukkan test pack yang menandakan ia mengandung anak Ellios, Rayhan tetap netral, hanya melirik dengan ekspresi datar di wajahnya dan berujar, "So what? Kamu pikir Ellios akan datang menjemputmu? Selama sebulan ini, setelah aku membawamu pulang, apakah dia pernah mengunjungimu?? Dimana Ellios??".

Dengan berapi-api Cinta membalas,"Ellios pasti akan menjemputku, kamu pasti sudah ancamnya, iya kan? Kamu pasti telah mengalanginya untuk datang menjemputku...! Kembalikan HP-ku... Kamu telah menyita HP-ku selama sebulan ini..., kembalikan...!! Aku mau menghubungi Gandaria, mama Cintya, abah Sueb dan kakak-kakakku pasti mencari keberadaanku. Kembalikan HP-ku...!!!", Cinta menjerit histeris.

Rayhan memberikan isyarat kepada Imah untuk mengambilkannya. Imah keluar kamar. Rayhan berujar," Kamu pikir Ellios-mu akan senang dengan kehamilanmu? Kamu pikir dia akan segera menjemputmu? Di mana nalarmu?? Sebulan ini dia tak pernah menghubungiku memintamu kembali... Aku berani bertaruh, dia tak akan perduli anak di kandunganmu. Aicin... Hanya aku yang mencintaimu... ".

" Tidak, kamu pasti bohong... Kamu menyita HP-ku supaya aku tidak dapat menghubungi Ellios dan Ellios tak dapat mengubungiku... Aku mau kembali ke kota J... Kamu tak bisa mengurungku di kamar ini terus....!!! ", ujar Cinta dengan emosi.

Imah masuk membawa HP Cinta. Rayhan mengambilnya kemudian mengiming-imingkannya di depan wajah Cinta,"Ini HP-mu, silahkan dicek apakah benar Ellios tersayangmu mencarimu... Jangan naif... Dia hanya mempermainkanmu...!!! " dengan nada mengejek Rayhan berujar.

Cinta segera maraih dan menghidupkan HP-nya. Begitu HP dinyalakan, begitu banyak pesan di Kawan, Lime dan WA yang masuk. Panggilan tak terjawab dari abah, mama dan kakak-kakaknya hanya di minggu pertama penahanan kamarnya. Tiga minggu selanjutnya hanya panggilan tak terjawab dari nomor-nomor tak dikenal. "Kamu... Apa yang kamu katakan pada abah, mama dan saudara-saudaraku, kamu pasti berbohong pada mereka...?" berapi-api Cinta nunjuk Rayhan.

"Aku tak berbohong pada mereka, aku kan ada di grup WA keluarga kalian, aku sering menimpali obrolan kalian di dalam group memakai HP mu. Ketika mereka telepon, aku katakan kamu sedang tidur, sedang makan ataupun sedang mandi. Aku jujur kok ke mereka. Memang aku gak mungkin angkat kan kalau senagn melakukan kegiatan itu semua... Aku pantang bohong Aicin... Cuma aku yang tulus padamu... Gak pernah bohong...!!! " Rayhan menjawab dengan tenang.

"Aiiiihhh... Gila bangettt nih orang... Bisa setenang ini... Gue udah marah sampe ke ubun-ubun... Dia masih bisa jawabin gue dengan tenang... Udah hampir gila gue ngadepin dia..." Cinta berujar dalam hati.

Cinta memutuskan tak memperdulikan Rayhan lagi. Ia segera menghubungi semua kontak Ellios. Tak ada yang di respon. Dibaca saja tidak, apalagi ada balasan. Teleponnya pun tak dijawab. Cinta mengira dengan kondisinya, Ellios akan datang menjemputnya.

Namun, Cinta tak menyangka sama sekali bahwa jawaban yang didapatkan hanya nada sibuk setiap ia menghubungi Ellios. Cinta tak menyerah, ia bahkan mengirimkan foto hasil test pack kehamilan bertanda positif ke email Ellios dan kontak pribadinya. Cinta juga menghubungi Jeana supaya menolongnya menghubungi Ellios, Jeana menjawabnya dengan tanda jempol yang menandakan 'ok'.

Cinta tak pernah mendapat kabar dari Ellios maupun Jeana. Hanya seminggu kemudian, dikala Cinta menonton televisi, ia menemukan jawabannya, Jeana menikah dengan Ellios di hari itu. Cinta gelap mata, ia kabur dari rumah dan menyetir mobil ke bandara untuk ke kota J dimana resepsi dilaksanakan namun malang tak dapat dihindari, untung tak dapat diraih. Cinta mengalami kecelakaan di karena kegalauan hatinya. Terbangun di rumah sakit dan bayi dalam kandungannya gugur dalam kecelakaan itu.

Cinta depresi berat. Ia hampir gila karena terguncang. Rayhan terus mendampinginya, dikala Cinta terpuruk karena tertipu Ellios dan kehilangan bayinya, Rayhan terus berada disisinya. Rayhan tak banyak bicara, ia hanya bicara seperlunya namun tindakannya dan keberadaannya menunjukkan betapa ia mencintai Cinta.

Cinta tak menyangka kemalangan di hidupnya terus berlanjut. Cinta berupaya melanjutkan hidupnya walau ia masih hidup dengan bayang-bayang Ellios. Cinta mengisi harinya dengan mendambakan anak Ellios yang telah gugur dari kandungannya. Hari-harinya diisi dengan bekerja dari rumah, shopping, berkunjung ke rumah abah dan kakak-kakaknya. Kedamaian hanya didapatkannya tiga tahun.

Rayhan tahu Cinta masih terus hidup dalam bayangan Ellios dan kehilangan anaknya. Ia terus berupaya menghiburnya. Ia berusaha memberikan kehangatan pada Cinta sehingga ia bisa melupakan bayangan Ellios. Ketika suatu hari di tahun ketiga pernikahan mereka, Rayhan pulang dengan keadaan setengah mabuk. Cinta tak mengira Rayhan akan lupa diri dan menggagahinya. Sebelumnya Rayhan tak pernah sampai diluar batas. Ia selalu memperlakukan Cinta dengan hati-hati karena ia tahu Cinta tak mau menerimanya.

Malam itu, Cinta tak berkutik, ia hanya bisa meronta dan menangis sejadi-jadinya. Walaupun ia meronta sekuat tenaga, kekuatannya tak sebanding dengan kekuatan Rayhan. Setelah semuanya selesai. Cinta hanya bisa menangis terisak, merasakan sakit dibagian kewanitaannya.

Pagi harinya, ketika Rayhan kembali kesadarannya, memohon ampunan Cinta dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Rayhan bersikap semakin perhatian dan hangat padanya. Cinta tak bisa menyalahkan Rayhan sepenuhnya. Toh dia tak pernah menunaikan kewajibannya sebagai istri yang memberikan kepuasan seksual pada suaminya. Cinta memaafkan Rayhan dan melanjutkan rutinitasnya.

Cinta berupaya meminum obat kontrasepsi setelah kejadian naas tersebut namun entah mengapa, obat itu tak berhasil mengubah nasibnya. Sebulan kemudian, tamu yang biasa datang, tak kunjung datang. Cinta mulai merasakan morning sick seperti kehamilannya yang pertama. Cinta dengan panik segera meminta Imah membelikan test pack kehamilan. Ketika melihat dia garis pada test pack yang menandakan ia tengah berbadan dua, dunia terasa runtuk menimpanya. Imah yang menemaninya ke toilet, langsung mengambil foto hasil positif tersebut dan mengirmkannya ke Rayhan. Dalam kurun waktu satu jam, Rayhan pulang dan memeluk serta menciumnya dengan sumbringah. Kebahagiannya terpancar menyilaukan. Cinta hanya bisa terdiam. Lambat laun, setelah ia menjalani terapi mental selama dua bulan, tepatnya ketika usia kehamilannya memasuki bulan ke tiga, Cinta akhirnya menerima janin di dalam kandungannya.

Namun kemalangan kembali melanda, ketika dia hendak memeriksakan kehamilannya saat memasuki bulan ke empat, ia tergelincir di tangga rumah sakit. Pendarahannya begitu hebat. Janin dalam kandungannya tak dapat dipertahannya. Hatinya kembali remuk. Rayhan berupaya terus menghiburnya. Akhirnya Cinta tak bisa meneroma keadaannya sehingga ia memutuskan menggugat cerai Rayhan di pernikahannya yang ke lima.

Lima tahun kemudian ia berusaha keluar dari perlindungan Rayhang. Kehidupannya terpuruk sampai ke bottom line, ia merusak dirinya dengan makan tak terkendali. Investasi yang di jalankannya semuanya hancur, tak ada yang mengalami keuntungan. Cinta hidup hanya untuk mengisi waktu, kehidupan monoton tanpa arti dan kebahagiaan. Sampai akhir hidupnya ia tak menyangka ia terus dalam zona aman karena Rayhan. Sampai akhir hidupnya ia tak menyangka Rayhan tetap menggenggamnya sampai akhir. Bahkan tidak pernah menyangka ia harus mati dalam sebuah kecelakaan bersama Rayhan.

Dahulu... Ya... Itu kehidupannya yang dahulu... Saatnya sekarang aku akan berubah... Saat ini... Dikehidupan ini... Tak ada penyesalan lagi... Demi anak-anakku yang belum lahir... Kali ini...