Mindy besar di panti asuhan, dia tak tau seperti apa itu cinta. Ketika dia kecil, perhatian dari para pengasuh di panti di artikan dirinya sebagai kasih sayang. Ketika dia remaja dan beranjak dewasa pola pikir dirinya tetap sama. Seumur hidupnya dia hanya dekat dengan satu pria, teman masa kecilnya, teman ketika dia remaja dan kini teman ketika dia beranjak dewasa, Aryandra. Ketika mereka memutuskan untuk menikah, Mindy hanya berpikir itu memang cintanya. Tapi kadang kala ambisi dalam hidup menghempaskan diri Mindy, apakah sesungguhnya dia belum menemukan cintanya?
Yoshita terus melancarkan serangan-serangan cumbuannya, ciumannya semakun agresif, lidahnya semakin liar memasuki mulut Aryandra. Jari-jari Aryandra mulai membuka kancing baju Yoshita, tangannya mulai menyelinap masuk kedalam bajunya lalu membelai lembut tubuh Yoshita, membuat Yoshita semakin menggencarkan ciumannya. Gairah yang meledak-ledak itu semakin membuat kabin mobil sesak. Yoshita melepaskan ciumannya "bermalamlah di tempatku malam ini, oke!" pintanya dengan manja. Aryandra menarik tangannya dari balik baju Yoshita lalu kembali duduk dengan benar, berpikir sejenak "Mindy pasti sudah menunggu dirumah" ujarnya. Yoshita langsung menyerah, dia tak ingin memaksa terlebih lagi dia tak ingin membuat Aryandra memilih dirinya atau Mindy, belum saatnya. "oke, aku akan mengantarmu pulang" sebisa mungkin Yoshita menyembunyikan rasa kecewanya. Akan datang saatnya rumahku adalah tempat Aryandra pulang, batinnya.
Sementara di sudut sebuah kamar sempit mata sendu Mindy sedang menerawang jauh keluar jendela, seumur hidupnya hanya ada Aryandra laki-laki dalam hidupnya. Mereka sama-sama tumbuh besar di panti asuhan. Kini hidup dirasakan Mindy lebih baik, dia lulus dengan predikat cum laude dari perguruan tinggi terbaik di kota ini, karena semasa kuliah dia menerima beasiswa dari sebuah perusahaan besar, setelah lulus kuliah dia langsung bekerja di perusahaan konstruksi terbesar di negara ini. Mindy kira semua berjalan lancar sesuai harapannya, karena Aryandra juga telah bekerja di sebuah hotel terkenal.
Ketika mereka memutuskan untuk menikah, Mindy merasa bahagia akhirnya dia juga memiliki keluarga, akhirnya dia memiliki suatu hubungan dengan orang lain yang selama ini tak pernah dia miliki.
Tapi kata-kata wanita yang ditemuinya tadi siang mengganggu pikirannya. " hubungan ini hanya karena keterikatan masa kecil mereka, keterikatan karena rasa pedih tak memiliki orang lain dalam hidup mereka" benarkah kata-kata wanita itu? benarkah hanya cinta yang bisa menyatukan manusia? apakah rasa pedih dan kehilangan tak bisa menyatukan hati manusia? memang Aryandra tak pernah mengucapkan cinta pada dirinya, tapi bukankah anak yang dalam kandungannya saat ini juga menunjukkan rasa cinta Aryandra? bukankah cinta tak perlu di katakan, bukankah anak ini nantinya juga akan jadi ikatan yang lebih kuat buat mereka.?
Begitu banyak pertanyaan yang timbul dalam benak Mindy hingga dia tak mendengar suara pintu terbuka. Aryandra menatap istrinya lembut lalu mendehem mengejutkan Mindy. Sama seperti Mindy, dalam hidup Aryandra dia hanya memiliki Mindy sebagai wanitanya, tapi tidak dalam beberapa bulan ini. Yoshita membangkitkan gairahnya pada sisi yang lain, ambisi-ambisi dirinya.
Ambisi dirinya sebagai seorang pria!