webnovel

Cinta Tak Berbalas

Dinda Alia Sutardjo Anak pertama dari tiga bersaudara, memiliki kisah cinta yang panjang dan berliku. Dia pernah memiliki cinta pertama dengan teman sekolah saat SMA bernama Rico. Lalu setelah lulus sekolah dan bekerja menjalin hubungan dengan teman masa SMA bernama Arya. Hingga nyaris kehilangan nyawa karena ulah seorang perempuan yang menyukai Arya. Kini, Dinda sudah menikah dengan Thomas si mata biru, pria yang menyelamatkan hidupnya saat nyawanya hampir tidak tertolong karena menderita koma. Apakah dia memilih Arya calon suami tertunda atau Thomas suami sah nya sekarang? Happy Reading ya gaess Jangan lupa tinggalkan komennya Terima Kasih Selamat menikmati karyaku yang lainnya: 1. Be My Kid's Mommy (Bahasa Indonesia) 2. Angel's Blue Eyes 3. Tetaplah Bersamaku! 4. My Lovely and Sassy Wife 5. Runaway Ex-Wife

Anee_ta · Urbain
Pas assez d’évaluations
421 Chs

Bab 29: Dulu, sekarang, dan selamanya (21++)

"Aku pernah lihat dia dimana yaaa...." Dania memiringkan kepala kanannya ke atas mencoba mengingat sesuatu.

"Dia dokter Spog. Nanti aku ceritakan. Sekarang Dinda mau ke depan dulu ya bu dan adik-adikku yang super kepo mirip akun gosip." Dinda merapihkan baju santainya dan kembali menuju ruang tamu tempat dimana dua pria beda generasi sedang berbicara panjang lebar.

"Huuuuu...." teriakan dua bersaudara bersahutan pelan.

"Pak, sudah malam. Arya harus pulang karena besok kerja." Dinda muncul dan menghentikan obrolan 2 pria tersebut.

Entah karena jiwa jomblo Arya yang meronta-ronta karena gersangnya hati sekian lama atau memang suasana mendukung, melihat Dinda hanya mengenakan daster tidur lengan pendek panjang selutut bermotifkan batik sederhana, sudah membangkitkan aura memilikinya.

"Baiklah, makasih ya nak Arya sudah mengantarkan Dinda pulang. Hati-hati dijalan. Bapak masuk dulu kedalam." Bapak pun masuk dan meninggalkan sepasang muda-mudi diruang tamu.

"Terima kasih ya Arya. Hati-hati dijalan, jangan ngebut nyetirnya." Masih didalam teras dibawah rimbunnya pohon mangga dan disinari cahaya bulan separuh, Arya dan Dinda berjalan beriringan. Jalanan depan rumah tampak sepi karena waktu sudah lumayan malam untuk ukuran penghuni komplek.

"Din, saat ini apakah aku....boleh mendapatkan jawaban dari pertanyaanku?" Arya mendekati Dinda hingga sang gadis mundur beberapa langkah. Kedua mata mereka beradu tanpa kedipan sedetikpun dan mencoba mencari harapan diantaranya.

"Aku...aku gak tau Ar. Kamu terlalu....". Dinda mengalihkan wajahnya ke samping karena pipinya sudah bersemu merah luar biasa bersamaan dengan bunyi jantung yang berdegup kencang. Lelaki dihadapannya yang berselisih tinggi 20cm ini begitu mendominasi saat itu.

"Aku mencintaimu..." Arya memegang kedua pipi Dinda dengan satu telapak tangan besarnya dan menghadapkan ke wajahnya. Sedetik kemudian, arya melekatkan dua bibir dan mencium Dinda lebih intens dengan kedua telapak tangannya sekarang merengkuh erat leher Dinda.

"Mmmm, Ar...." Sang lelaki sangat kehausan dan tak menghiraukan ucapan sang gadis. Cukup lama mereka berciuman di teras hingga akhirnya terlepas karena nafas keduanya hampir habis.

"Maafkan aku, aku mencintaimu dulu, sekarang, dan selamanya." Arya menempelkan keningnya ke kening Dinda dan memeluk erat Dinda meski belum diijinkan sang gadis.

"Arya...aku, lepaskan dulu. Ini masih dirumah. Nanti keluargaku pada lihat." Dinda mencoba memberontak.

**********

1. Tinggalkan jejak komen kalian untuk cerita lebih baik (◍•ᴗ•◍)

2. Penulis usahakan UP setiap hari minimal 1 bab \(^o^)/

3. Power Stone kalian membuat penulis lebih semangat lagi berkarya (◍•ᴗ•◍)❤

IG: @anee_tavel