Ada rasa cemas yang menyelimuti pikiran Sabrina sore ini. Entah mengapa pertemuan kali ini tak sehangat pertemuan kemarin malam.
"Mamah mau bicara apa?" tanya Azka membuka percakapan.
"Mamah ada pertanyaan tapi bukan buat kamu," jawab Bu Yeni pada Azka. Kemudian mengalihkan pandangannya Sabrina. "Pertanyaan ini untuk, Sabrina!"
Tiba-tiba saja jantung Sabrina terasa berhenti berdetak. Apa yang sebenarnya terjadi pada calon mertuanya ini sehingga raut wajahnya membuat nafas Sabrina menjadi sesak.
"Pertanyaan apa, Tante?" timpal Sabrina sedikit gugup.
"Apa kamu akan menjawab jujur?" tegas Bu Yeni sebelum misteri dalam hatinya terpecahkan.
Sabrina mengangguk dengan raut wajah tegang. Sesekali melirik Azka yang berada di sampingnya. Dipegangnya tangan Sabrina itu dengan erat oleh Azka, guna menguatkan. Karena, ia yakin betul situasi kali ini lebih menegangkan dari kemarin malam.
Bagai tengah berada di kursi sidang kedua setelah lolos dari kursi pertama kemarin malam.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com