webnovel

161 Merasa teracuhkan

Hingga pagi datang, hembusan angin pagi membangunkan Putri saat dia tertidur diatas sofa, atas kejdian semalam Putri hingga tertidur di ruangan depan diatas sofa, saat terbangun matahari sudah menyinari di depan rumahnya.

Seperti hal biasanya, Putri mengerjakan pekerjaan rumahnya dan memasak menyiapkan sarapan untuk suaminya, meskipun selama putri menyiapkan sarapan diatas meja makan, dan tidak pernah dimakan oleh Delon namun kewajiban Putri tidak pernah ditinggalkannya. Rasa kecewa setiap hari sering ia telan dan cukup ia rasakan, hanya kesabaran yang mampu membuatnya bertahan.

"Aku pergi, dan kamu tahu hari ini adalah hari minggu, jadi aku pergi bukan ke kantor, tapi aku bersama teman-temanku." Ucap Delon saat Putri sedang mencicipi segelas teh hangatnya.

"Sudah biasa, dan tidak perlu kamu katakan lagi," kata Putri sambil meminum teh hangatnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com