"Apakah kamu mau lihat Ilham untuk yang terakhir kalinya, sebelum Roy di makamkan." lanjut Rahma.
"Iya," Tiara hanya mengangguk dengan tatapan kosong mata yang sembab.
Saat Ilham mau di kafani, Tiara datang dan melihatnya untuk yang terakhir kalinya. Dengan tubuh yang lemas, bibir yang bergetat, matanya yang sembab dan rambut yang tak tertata rapi. Air matanya sudah tak terasa beruraian, saat dia melangkah mendekati Jenazah Ilham, Tiara tak kuasa menahan jeritannya memanggil namanya.
"Ilham!!!!"
"Kamu tega, kamu bohong, kenapa kamu tinggalkan aku sendiri, mana janji kamu inikah balasan cintamu untuk aku! Bangun, sayang. Aku tidak bisa hidup tanpa kamu, aku bisa gila tanpa kamu, aku sudah setia menunggu kamu tapi kamu yang tidak setia sama aku. Kemana sekarang aku harus datang saat aku kangen kamu, saat aku butuh kamu, saat aku ingin peluk kamu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com