Sementara itu, di rumah besar keluarga Heldana. Rumah megah yang sejak puluhan tahun lamanya tidak terdengar suara anak kecil maupun orang dewasa, karena sering ditinggal pemiliknya.
Sepasang orang tua berusia senja sedang memperhatikan dua cucu mereka bermain game sambil tersenyum.
"Apa kamu ingat, Sayang? Sudah berapa lama rumah ini tidak dipenuhi suara anak kecil?" tanya Nyonya Andini pada suaminya.
"Terakhir kalinya waktu Trian kecil dan sebelum dia ke asrama di Amerika. Demi Tuhan, Sayang. Aku sangat rindu pada semua putera kita saat mereka tertawa dan menangis waktu kecil dulu," ucap Tuan Bambang lirih, bahkan air mata mulai turun ke wajah keriputnya.
Nyonya Andini yang berada di samping beliau langsung memeluk suaminya. Saling menguatkan tentang waktu yang telah merenggut segalanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com