Setelah dua anak buah Mayang keluar dari tempat peristirahatan Mayang, tinggallah sepasang suami istri yang saling melempar pandangan bertanya.
Mayang tersenyum canggung melihat Bian yang diam sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Ia tahu saat ini Bian sudah sangat khawatir padanya.
"Bian, kenapa kau hanya diam? Bicaralah seperti tadi! Aku bingung harus bagaimana kalau ekspresimu seperti itu!" ucap Mayang.
"Seperti apa? Tadi katamu aku harus menutup mulutku dan diam? Aku melakukan apa yang kamu katakan," jawab Bian tenang. Semakin tenang Bian, semakin mengerikan yang diarasakan Mayang.
Mayang mendekat hingga kini mereka duduk berhadapan di pinggiran ranjang. Dengan wajah dibuat sememelas mungkin, Mayang mencoba membujuk Bian agar lebih santai berekspresi.
"Bian, jangan begitu, aku takut melihatmu setenang ini! Katakan sesuatu, atau tanyakan apa saja yang ingin kau tahu, aku akan menjawab semuanya," bujuk Mayang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com