webnovel

BUTTERFLY'S ETERNAL LOVE (Bukan Liang Zhu)

Seorang gadis yang bernama Zhiwei mengalami time slip ke zaman dinasti Jin Timur. Dia bersama Shanbo, Yinfeng, dan Yingtai melakukan petualangan untuk mengumpulkan empat perhiasan batu Liang Zhu. Apakah Zhiwei bisa pulang kembali ke masa depan?

Maria_Ispri · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
33 Chs

BAB 12

Zhiwei dan Qixuan diantar Shan Bo menggunakan mobil milik Kak Fang berangkat ke pelabuhan. Mereka memenuhi undangan perusahaan Yin Feng untuk datang ke acara pameran perhiasaan dan mode di sebuah kapal pesiar. Zhiwei merasa gugup. Dia tak tahu apa yang akan terjadi nanti.

"Apakah kau gugup?" tanya Zhiwei pada Qixuan.

"Tidak, aku malah bersemangat karena akan bertemu banyak orang penting. Ini penting untuk karirku ke depannya sebagai perancang perhiasan," ucap Qixuan, "kau juga harus demikian. Aku akan kenalkan kau dengan beberapa orang yang kukenal," ucap Qixuan.

"Kita sudah sampai," ucap Shan Bo memarkir kendaraannya.

Zhiwei merapikan dress pink pastelnya lalu keluar dari dalam mobil.

***

Di ruang dek utama terdapat sebuah ballroom yang luas. Zhiwei benar-benar terkagum-kagum dengan kapal pesiar yang di pakai untuk menghelat acara pameran perusahaan Liang Zhu. Mereka bertiga masuk melalui pintu utama disambut oleh para pelayan yang menyimpankan baju hangat.

"Itu pemilik kapal pesiar ini," tunjuk Qixuan, "nanti kukenalkan kau padanya," bisik Qixuan menunjuk sosok yang Zhiwei kenal sebagai Ma Wencai, calon suami Ying Tai.

Zhiwei melirik Shan Bo. Dia menangkap betapa tegang wajah kakaknya. Bisa dipastikan Ying Tai juga ada di acara itu. Benar yang diperkirakan Zhiwei, keluarga Zhu sedang mengobrol dengan beberapa relasinya. Di antara mereka ada Ying Tai yang melihat ke sana kemari. Entah siapa yang dicari. Mereka berjalan keliling melihat perhiasan-perhiasan yang dipamerkan. Zhiwei tidak menemukan kalung batu Liang Zhu berada di antara perhiasan-perhiasan itu.

"Nona Zhiwei," sapa seseorang dari belakang.

Zhiwei menoleh ternyata Pak Chen yang memanggilnya.

"Tuan Shen sudah menunggu di sana," ucap Pak Chen.

Zhiwei pamit pada Qixuan dan kakaknya lalu berjalan mengikuti Pak Chen. Orang penuh lalu lalang di acara itu. Zhiwei mendekat ke meja yang disiapkan untuk keluarga Shen. Tuan Shen, Ibu tirinya, Wang Ting dan Jia Li sudah menunggu. Zhiwei tersenyum sambil membungkukkan tubuhnya memberi hormat.

"Duduklah di sini," pinta Tuan Shen.

Zhiwei duduk di samping Tuan Shen. Gadis itu bisa menangkap aura yang menusuk pada tatapan keluarganya. Tuan Shen membisikkan sesuatu pada Pak Chen. Lelaki itu mengangguk lalu pergi meninggalkan keluarga Shen.

Pembawa acara memulai acara, para tamu sudah duduk di tempat masing-masing.Satu persatu para model keluar dan bergaya di atas panggung. Zhiwei melihat sekeliling. Dia melihat Yin Feng dengan wajah dinginnya memperhatikan ke arah panggung, sambil sesekali berbisik-bisik pada seorang wanita yang ada di sampingnya. Zhiwei tak tertarik mencari tahu siapa gadis yang ada di samping Yin Feng.

Mata Zhiwei melihat ke arah pintu masuk. Matanya membulat saat melihat sosok yang baru masuk ke dalam ruangan. Dia lelaki yang bernama Simon yang fotonya di tempel oleh Shan Bo di dinding ruang kerja. Zhiwei langsung mengambil gawainya dan mengirim sebuah pesan untuk Shan Bo.

[Lihat siapa yang baru datang. Simon ada di sini] tulis Zhiwei lalu mengirimnya ke nomor Shan Bo.

Shan Bo yang mendapat pesan dari Zhiwei langsung menoleh ke arah pintu masuk, lalu memandang Zhiwei. Shan Bo membalas pesan Zhiwei.

[Bantu aku awasi dia] isi pesan Shan Bo.

[Ok] balas Zhiwei.

Zhiwei tak lepas menatap lelaki yang bernama Simon yang duduk di bagian belakang. Zhiwei tak leluasa mengawasi lelaki itu lalu minta izin untuk berjalan mengambil makanan dan minuman ke bagian belakang.

Zhiwei tak langsung duduk kembali tapi masih menikmati minumannya sambil sesekali melirik lelaki yang pernah diduga sebagai pembunuh ayahnya. Jika memang kematian ayahnya ada kaitan dengan perhiasan batu Liang Zhu, bisa dipastikan lelaki itu juga datang dengan alasan serupa ke acara pameran perhiasan perusahaan keluarga Zhu.

"Ternyata benar kau anak keluarga Shen," ucap seseorang yang datang mendekat lalu berdiri di samping Zhiwei.

Zhiwei menatap Yin Feng yang ada di sampingnya.

"Tertawa saja seperti kemarin," gumam Zhiwei dengan wajah yang tak suka.

"Namamu Liang Zhiwei? Tak kusangka Tuan Shen memiliki anak diluar nikah," ejek Yin Feng.

Zhiwei melotot pada Yin Feng yang nyinyir.

"Itu urusan kelurga Shen, kau tak perlu capek nyinyir terhadap kami. Satu hal yang ingin kusampaikan. Aku bukan anak di luar nikah, paham!" cetus Zhiwei lalu berjalan menjauhi Yin Feng.

Tiba-tiba saja seorang pelayan menabrak Zhiwei. Minuman yang dibawa pelayan tumpah di baju Zhiwei.

"Huuuft, mengapa begitu banyak kesialan menimpaku hari ini," gumam Zhiwei kesal sambil mengelap bajunya yang kotor basah kuyup.

Pelayan itu membungkuk-bungkuk meminta maaf. Zhiwei kesal ingin marah, tapi ditahannya. Dia memilih pergi dari tempat itu. Dia tak peduli bagaimana Yin Feng tersenyum lebar melihat musibah yang menimpa Zhiwei.

"Ayo ikut aku," ajak Yin Feng sambil menarik tangan Zhiwei.

Gadis itu terkejut.

"Eh ... kemana?" tanya Zhiwei sambil mengikuti Yin Feng yang menarik tangannya menuju ke belakang panggung.

"Mau apa kau?" tanya Zhiwei sambil menarik tangannya, "apa kau mau membuat aku malu lagi?" tanya Zhiwei.

"Apa kau tak malu bajumu kotor dan basah seperti itu. Ayo ikut aku," ajak Yin Feng lalu menarik tangan Zhiwei lagi menuju ke bagian belakang panggung yang penuh orang sedang sibuk persiapan tampil fashion show.

Zhiwei menutupi wajah dengan tas tangannya saat masuk ke dalam ruang. Semua orang melihat ke arahnya dan Yin Feng. Lelaki itu melihat beberapa jenis baju lalu mengambilkan sepasang baju yang pantas untuk Zhiwei.

"Ayo ikut aku, pakai ini," ucap Yin Feng.

Zhiwei akhirnya patuh lalu berjalan membuntuti Yin Feng menuju sebuah kabin terdekat. Suara pembawa acara memberitahukan tentang pertunjukan puncak yaitu kemunculan kalung batu Liang Zhu milik keluarga Zhu.

"Kau ganti baju saja di situ. Aku pergi dulu," ucap Yin Feng lalu meninggalkan Zhiwei sendirian.

Zhiwei hanya menatap punggung bidang Yin Feng menghilang dibelokan lorong.

Zhiwei masuk ke dalam kabin yang mewah. Dia mengganti bajunya. Tiba-tiba lampu padam. Zhiwei yang sudah selesai ganti baju menyalakan senter di gawainya. Dia keluar dari kabin.

Tiba-tiba ada sosok berbaju hitam menabrak Zhiwei yang baru keluar dari kabin.

"Heeiii!" teriak Zhiwei yang terdorong ke dinding.

Lelaki berbaju hitam itu terus berlari tanpa memperdulikan Zhiwei.

Gadis itu penasaran, lalu mengejar sosok berbaju hitam yang ternyata berlari menuju dek atas kapal. Zhiwei melihat sebuah helikopter mendekat. Gadis itu mengawasi sosok berbaju hitam dan memakai penutup kepala. Lelaki itu mengeluarkan sebuah kalung dari dalam bajunya. Batu Liang Zhu terlihat bercahaya di bawah sinar rembulan.

Mata Zhiwei membulat. Gadis itu baru menyadari bahwa lelaki berbaju hitam itu seorang pencuri. Tanpa menunggu lama Zhiwei pun beraksi dengan menendang punggung si pencuri yang akhirnya terjatuh. Kalung Liang Zhu terjatuh ke lantai dek. Lelaki itu berusaha mengambil tapi lagi-lagi Zhiwei menginjak punggung dan memukuli kepala si pencuri. Merasa harus bertahan dari serangan, lelaki itu memberontak lalu menyerang balik ke arah Zhiwei. Gadis itu jatuh ke belakang.

Helikopter semakin mendekat, deruan anginnya semakin keras menerpa. Kaki Zhiwei terasa goyah karena kerasnya deru angin. Si pencuri berdiri dan bermaksud mengambil kalung yang jatuh, tapi Zhiwei berusaha menahannya dengan mengalungkan tangannya mencekik leher sang pencuri. Sebuah sodokan siku masuk ke ulu hati Zhiwei membuat gadis itu mundur ke belakang lalu terpojok ke arah pagar. Si pencuri mendekat lalu mencekik leher Zhiwei.

Gadis itu berusaha membuka jemari si pencuri yang mencekik lehernya. Dia sudah kehabisan napas. Tangan Zhiwei pun mencoba meraih penutup kepala si pencuri dan berhasil. Mata Zhiwei membulat melihat sosok yang ada di balik topeng itu.

"Maaf," ucap si pencuri lalu mendorong Zhiwei ke belakang lalu mendorong gadis itu hingga jatuh dari kapal.

Tubuh Zhiwei meluncur jatuh, lalu hilang ditelan laut yang gelap dan dingin. Zhiwei semakin tenggelam ke dasar lautan. Sesaat sebelum gelap menguasai pandangannya, dia melihat sosok bayangan hitam menyelam menuju ke arahnya. Gadis itu melihat sebuah cahaya berkilat sesaat. Zhiwei tak sadarkan diri.