Sesekali Satria menoleh kepada Anna. SGadfis itu pun ikut mendongak memergoki tatapan Satria yang agak berbeda. Cowok itu seperti menyelidiki sesuatu dalam dirinya.
"Aku boleh lihat kamu senyum?" bisik Satria.
Mendengar permintaan Satria entah mengapa pipi Anna mendadak blushing. Dan mungkin saat ini kedua pipinya sudah semerah kepiting rebus.
Anna kemudian tersenyum tipis.
Satria memandang setiap inci wajah Anna tanpa ada yang terlewat. Anna benar-benar cantik.
"Indah," gumam Satria membuat Anna menengok ke belakangnya.
"Hem?" Anna mencari nama indah yang sedang Satria panggil. Akan tetapi ia tak melihat siapa pun di belakangnya.
"Kamu," ujar Satria lalu menyunggingkan salah satu sudut bibirnya. Entah kenapa ia semakin gemas dengan Anna. Cewek itu benar-benar polos.
Anna memutar bola mata malas. Lagi-lagi Satria harus gombal. Entah kenapa ia selalu saja tak tahan, selalu saja ingin tersenyum saat mendengar kalimat manis itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com