Merasa bosan terus-menerus terkurung di antara dinding-dinding yang tak berujung. Tak ada teman atau seseorang yang bisa diajak bicara.
Prince membuka jendela untuk yang kesekian kalinya. Menatap langit yang sudah semakin gelap. Bibirnya mendesah menahan rasa bosan yang sudah mendarah daging.
Angin membuat ranting kayu melambai-lambai. Prince mendongak, ternyata ini masih sore hanya saja mendung membuatnya seperti malam.
Ia cepat-cepat menutup jendela, karena takut air akan menyiprat ke wajahnya.
Ia kembali merebahkan tubuh di atas kasur. Menarik selimut dan membuka ponsel.
Rupanya ada pesan masuk dari sang ibu. Wanita itu memberitahukan bahwa dirinya tidak akan pulang malam ini. Ya, Prince harus kembali dengan kesepian di malam sunyi dan dingin ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com