"Bukannya seharusnya dia udah tau yah sama peraturan di kantin yang udah Kak Dewa buat bahwa telur mata sapi hanya di khusus kan untuk dia?" Laudia merasa ada yang janggal dengan cewek bernama Cantik itu. Sepertinya dia membuat Dewa marah dengan sengaja atau dia melakukan hal lain agar memancing emosi Dewa? Lagi pula di sini semuanya juga tahu bila telur mata sapi di kantin hanya boleh di makan oleh Dewa, jika siswa yang lain menginginkannya boleh saja pesan asalkan jangan memakan bagian Dewa.
"Gue ngga tahu pasti. Mungkin emang dia beneran gak tahu," jawab Anna. Ia tak berpikir apa apun yang membuatnya ragu dan curiga pada Cantik.
"Ya udahlah. Btw, lain kali mending lo ngga usah ikut campur lagu deh Na," pesan Laudia. Jika di pikir-pikir ia menyesal juga telah memberitahu kejadian ini pada Anna. Entahlah, tetapi saat melihat Cantik ditindas tadi rasanya iba sekali.
"Maksudnya?" Anna masih tak paham.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com