"Anna–"
Langkah Dewa terhenti saat melihat gadis itu bukanlah gadis yang ia cari. Dewa terkesiap karena bentuk tubuh cewek itu terlihat seperti gentong raksasa.
Seketika kaki Dewa mundur perlahan. Namun cewek itu terlihat kegirangan mendapatkan pria tampan ada di depannya.
"Wah ini teh siapa? Ganteng pisan," ucap gadis gendut itu sambil bangun dari dudduknya.
"Waaaaa!" Dewa berlari mengitari ruang tamu. Saat Dewa hendak kabur di arah pintu ada sang nenek dengan sapu injuk di tangannya siap mendarat di bokong Dewa.
"Hei, kamu!" teriak nenek itu seraya mengepung Dewa ke arah kanan.
Dewa bingung harus laru ke mana, ke kiri ada si gendut dan ke kanan ada si nenek yang siap memukulnya.
Cowok itu berakhir menyerah sambil merengek.
"Ampun, Nek! Saya salah!" Dewa menelungkupkan kedua tangannya di atas kepala pertanda meminta ampun.
Yang terjadi selanjutnya adalah cewek gendut itu mencubit pipi Dewa dengan gemas.
"Ya ampun ganteng pisan.. kamu nyariin aku ya?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com