Tak terasa waktu sudah tengah malam. Juliet baru saja kembali pulang, diantar oleh temannya. Kemudian ia pun membukam lalu dia pun masuk dan kembali mengunci gerbang. Raut wajahnya terlihat lesu, kedua kantung matanya hitam seperti panda, serta berjalan sempoyongan. Suasana kontrakan sangat sepi. Hanya ditemani lampu depan sebagai penerangan. Tidak ada aktivitas apapun didalam rumahnya. Sepertinya Kirana sudah tertidur lelap seorang diri.
Mumpung malam minggu, hari ini dia berencana meminta Kirana, untuk menemaninya menonton bioskop. Namun semua itu gagal, ketika ada acara dadakan, yang diadakan oleh teman sekelasnya. Sungguh disayangkan. Tapi, kapan lagi dirinya diajak oleh teman berkunjung ke Cafe, menikmati suasana pertemanan disana. Mengingat semasa remaja, yang dipenuhi oleh pembullyan. Beruntung, tidak ada satu teman sekampus yang mengetahui masa lalunya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com