92 Gantian

Rambut Wat terlihat masih basah dan sedang ia keringkan dengan handuk tersebut. Lin melihat Wat, merasa kalau suaminya memang yang paling tampan dan sempurna.

'Lin … sadarlah! Wat memang suamimu, tapi ia bukan milikmu!' batin Lin mengukuhkan pikiran dan juga pendiriannya untuk berhenti mencintai serta berharap lebih kepada Wat.

Lin berdiri, menghampiri Wat dan membantunya megneringkan rambut. Ia tersenyum dengan balasan senyum dari Wat.

"Sore ini, aku ingin pergi boleh?" tanya Lin, meminta izin kepada suaminya.

"Kemana? Malam ini aku juga sudah memiliki janji."

"Berkencan."

"Berkencan dengan?" tanya Wat, membesarkan matanya.

"Bukan urusanmu," balas Lin tersenyum, begitu sinis.

Lin selesai membantu Wat, ia kembali duduk dan bermain bersama kedua anaknya.

"Sarapanmu sudah aku siapkan. Segera makan sebelum dingin," perintah Lin.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

avataravatar
Chapitre suivant