webnovel

Bentuk Cinta

Auteur: Wahyu_Gusti
Réaliste
Actuel · 2.8K Affichage
  • 1 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN
Synopsis

Étiquettes
1 étiquettes
Chapter 1Bentuk terdalam

Kadang rasa yang sulit untuk dijelaskan bisa tiba dengan cara yang tidak terduga. Rasa yang mampu membuatmu tersenyum sendiri saat memikirkannya, gelisah saat tak bersamanya, dan gugup saat berbincang dengannya, terkadang semua hal itu membuat kita terlihat seperti orang bodoh. Di masa SMA ku saat ini aku pun merasakan semua itu, lebih tepatnya rasa itu kurasakan saat pertama kali aku masuk sekolah dan terus berkembang. Di hari pertama masuk sekolah aku bangun agak kesiangan,"aku memang suka begadang dengan teman-teman tongkronganku maka dari itu aku susah untuk bangun pagi hehe", aku pun dengan bergegas bersiap untuk berangkat ke sekolah, aku berjalan setengah berlari menuju sekolahku yang baru, karena memang rumahku berdekatan dengan sekolah baruku, sesaat aku tiba di depan gerbang sekolahku, suara bell telah berbunyi. aku semakin cepat berlari, sesampainya di lobby sekolah, tiba-tiba "Bruuukkk....!!!!" aku terjatuh dilantai, karena lupa mengikat tali sepatu kuu, aku sempat berfikir hari ini bakal jadi hari yang buruk. Ternyata hari itu tidak seburuk yang aku bayangkan, disaat aku terjatuh, aku melihat dia, siswi yang sedang membawa buku berlari kearahku, aku sungguh suka ekspresinya kala itu, dia berlari dengan penuh semangat, rambutnya yang terurai panjang serta kilauan dari keringat diwajahnya sangatlah indah, dia terus berlari kearahku, dan "Brukkkk.....!!!!" dia malah ikutan jatuh, konyol banget eksperesinya, aku pun sampai tak bisa menahan tawa, dia pun ikut tertawa melihatku tertawa, "hahahaha kok malah ikutan jatuh sihh kamunya....wkwk", "isshh kok malah di ketawain sih, kan aku niat nolongin kamu, tapi malah ikut terpeleset, kan aku jadi kelihatan konyol nih wkwkkwk", sungguh indah tawa yang tergambar diwajahnya,sungguh berkilau, aku berdiri dari tempatku dan menghampirinya,"ada yang luka gak?"aku menanyakan keadaannya sambil nenjulurkan tangan ku untuk membantunya berdiri " gak ada kok,aku gak papa" kini dia berdiri dihadapanku dan merapikan seragam yg dikenakanya, setelah itu dia melihat kewajahku penuh kebingungan, tanpa sengaja mata kamu pun saling bertatap,kulihat bulu matanya yang melengkung dan panjang, tangannya kecil dan terlihat lemah sekali, rambutnya hitam pekat terurai, kulitnya kuning langsat dengan senyuman indah diwajahnya, jantungku dibuat kembang kempis olehnya. aku memberanikan diri menanyakan namanya, "namamu siapa?", dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya, dia berkata" namaku Dessy salam kenal yahhh hahaha, kamu sendiri ?"ia tersenyum dan balik menanyakanku "Aku Juna" aku pun membalas senyumannya, " aku duluan yahh, udah telat nihh, Bye..." dia berlari kecil menuju kelasnya dengan penuh semangat, aku hanya bisa berharap bisa bertemu dengannya lagi. itu kali pertama aku bertemu dengan seseorang yang mampu membuat ku merasakan rasa yang sulit untuk dijelaskan ini, Aku bertanya tanya pada diriku sendiri, apa ini Cinta? Apa aku telah jatuh cinta dangan gadis tadi? aku yang belum pernah merasakannya sebelumnya, sangat yakin yang aku rasakan saat ini adalah Cinta, Aku harus bisa dekat dengan Dessy, aku bertekad untuk menemukan rasa cinta itu dengan caraku sendiri, serta membentuk ekspresi dan etiket cinta yang tak akan pernah aku lupakan.

Vous aimerez aussi

meera(terlanjur pergi tanpa pamit)

"Tak selamanya hidup itu seimbang, tak ada kesedihan yg bertahan lama, maupun kebahagian terdengar abadi." konsekuensi kehidupan itu hanya dua, antara kesedihan dan kebahagiaan." tulis danu di buku diary, meratapi kehidupan. "Penantian itu panjang, jika hanya bertahan di satu sudut, tanpa melihat sudut yang lain." Pesta pernikahan menjadi awal titik temu antara danu dan meera. Alun-alun pandeglang menjadi awal dalam kisahnya. kampung domba memberi kesan, serta pantai carita yg menjadi saki mereka menari, bernyanyi di atas hamparan pasir. Awal tahun baru menjadi titik balik baginya, ada jarak yg mulai anggang, komunikasi yg mulai putus, serta sikap meera yg kian membisu. dina, seorang sahabat dekat mera, diharapkan oleh danu, agar bisa menyambung komunikasi serta memperdekat dengan meera. justru lain dari harapan bahka memperkeruh suasana, setelah dina jatuh hati pada danu, menjadikan hubungan ketiganya brantakan. Puncak perpisahan terjadi, setelah ibu meera meninggal dunia, dengan emosi meera bersumpah bahwa takan menikah dengan siapapun. Harapan danu kian mati. ia berjalan kemana mata kakinya melangkah. satu tekad yg danu buat, yaitu melupakan meera. danu mulai keluar dari zona nyaman, bertahun-tahun ia berusaha melupakan meera. Mengisi kekosongan dengan bekerja. danu mulai bekerja di salah satu media cetak. ia di tugaskan meliput berita di daerah pandeglang bersama salwa. mereka menjadi seorang patner kerja di bidang jurnalis, setiap harinya mereka selalu bersama, salwa merasa nyaman dengan danu, perlahan prasaannya tumbuh menjadi cinta. Mengingat usia danu yg merangkak dewasa, orang tuanya menginginkan untuk segera menikah, sempat danu rencanakan akan menikahi salwa, dan segera melamarnya. Ujian datang, ketika meera kembali bertemu dengan danu. sontak danu mulai menyepelekan rencana pertunangannya dengan salwa. Malam yg seharusnya lamaran, tapi danu asik bersama meera, semua rencana jadi berantakan, orangtua danu sangat marah. Mengetahui hal itu, meera merasa jadi penyebabnya, kemudian ia putuskan pergi dari kehidupan danu, dan meninggalkan kota pandeglang.

herul_arifin · Réaliste
Pas assez d’évaluations
13 Chs
Table des matières
Volume 1

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Pleurage! Vous seriez le premier commentateur si vous laissez vos commentaires dès maintenant !

SOUTIEN

empty img

À venir