Liu membuka matanya dan mendapati jika langit-langit kayu yang biasa ia lihat pertama kali telah berubah, menjadi sebuah langit-langit bergambar awan yang lembut dan sebuah lampu hias menempel di tengah-tengah.
Liu mengerutkan keningnya bingung, bangkit dengan perlahan dan melihat sekitar dengan perlahan-lahan. Ia duduk di atas sebuah ranjang besar dengan selimut berwarna abu-abu lembut, di atas meja terdapat sebuah vas berisi bunga lili putih dan segelas air.
Laki-laki itu bergeser ke pinggiran ranjang, menurunkan kakinya dan melihat ada lilitan perban di lengan dan kakinya, tidak rapi dan terkesan buru-buru dipasang.
"Aodan."
Tanpa bertanya pun Liu tahu siapa yang memasang perban untuknya, ia mengusap matanya dan berdiri.
Berapa lama ia telah tidur nyenyak seperti ini?
Kalau dipikir-pikir ia tidak pernah tidur nyenyak sepanjang hidupnya, ia selalu memejamkan matanya, tapi ia tidak benar-benar tidur.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com