45 "Tak layak untuk mengharapkan cinta terbalas?"

Senyap, langkah kaki telanjang itu perlahan memasuki ruangan tanpa penerangan. Cahaya bulan yang biasanya masuk lewat pintu kaca balkon, seolah bekerja sama untuk mengelamkan malam sendiri Devan. Hujan yang mulai datang dengan rintikan kecil dan sesaat setelahnya memberondong bumi dengan deras, suasana semakin terasa mencekam.

Pandangan yang menatap gelap sekitar, tapi ia sudah sangat menghapal setiap letak barang di sudut mana pun. Devan sudah terbiasa atau bisa dibilang sangat nyaman untuk lingkungan yang baru ditempati beberapa bulan ini. Ia sudah mencurahkan hatinya terlalu banyak untuk rasa terimakasih, namun ia juga terlalu terlambat untuk bisa menarik hatinya yang menaruh cinta, memang terkesan tak tau diri.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

avataravatar
Chapitre suivant