Dokter istana tiba, untung saja dia belum pulang karena ada beberapa urusan yang perlu ia selesaikan. Ia segera memeriksa kondisi Sophie dengan meletakkan tangan di atas dahi, pergelangan tangan, dan depan dada.
"Diagnosa pertamaku adalah dia terkena demam akibat pergantian musim. Aku akan pergi menyiapkan ramuan untuk diminum olehnya," ucap dokter wanita tersebut, berdiri seraya menatap dengan penuh keseriusan kepada Evan.
Pemuda itu mengangguk sambil memersilakan wanita itu pergi meninggalkan keduanya. Untuk sementara waktu, Evan mulai mengompres dahi Sophie dengan lap dari air dingin.
"Kau padahal tidak perlu memaksakan diri tadi. Pekerjaanku memang selesai lebih banyak, tetapi kau harus kembali jatuh sakit," balas Evan.
"Aku memang ingin melakukannya untuk membalas budi padamu. Aku pikir hanya itu satu-satunya cara agar aku bisa berguna bagimu," ungkap Sophie, kedua mata wanita itu memerah seraya menatap Evan dengan lemas.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com