"Apa maksudmu?" tanya Evan, kebingungan.
"Kau akan tahu jawabannya jika kau ikut denganku saat ini juga, Tuan Presiden," jawab pria bertubuh besar yang berdiri tegap di depan Evan.
Semua orang kini menatap ke keduanya, beberapa menunjukan ekspresi terkejut, ada juga yang menunjukan rasa takut mereka. Sophie terus menolak keinginan mereka dengan lantang, wanita itu terus menerus mengatakan kalau Evan tidak diperintah oleh siapa pun.
"Apa seangkuh itu pemimpinmu sampai tidak mau datang menghampiri rakyatnya?" tanya pria tersebut, menatap penuh kebengisan wanita berparas cantik yang tengah melindungi Evan.
Pemuda itu tidak ingin masalah yang sedang terjadi di sini berlarut hingga berurusan panjang. Evan mengiyakan permintaan mereka untuk bertemu dengan orang yang mereka panggil sebagai atasan.
"Tapi kau bisa terbunuh?" tanya Sophie, cemas.
"Jangan khawatir, kekuatan mereka tidak sebanding denganku," balas Evan, tersenyum sambil mengusap lembut pipi Sophie.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com