"Evan?"
Sophie tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Ia pikir pemuda itu tidak sedang berada di rumah tersebut bersama Rishia.
Wanita itu tidak bisa mengelak. Jika pun bisa, maka akan timbul kecurigaan besar dari diri Evan. Alhasil wanita itu memilih untuk tetap berada di tempat tersebut dan seolah-olah keduanya tidak ada kejadian apa pun.
"Selamat datang, Kak Sophie," ucap Rishia, menyambut kedatangan gurunya yang akan mengajar tentang sistem sihir penyembuhan.
"Terima kasih, Rishia," balas Sophie.
Ia duduk di atas sofa panjang dengan disediakan minuman hangat yang terbuat dari teh jasmine. Kedua matanya sama sekali tidak melirik ke arah Evan, begitu juga dengan pemuda tersebut.
Keduanya saling diam satu sama lain. Tidak ada kalimat sapaan yang terlontar seperti halnya mereka sedang saling membenci satu sama lain.
"Sepertinya Bella akan pulang larut, yah?" tanya Sophie, Rishia menganggukan kepala sambil menghela napas.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com