"Apakah kamu pikir aku adalah anaknya?"
Nathan menggunakan jari gemuknya untuk menunjuk ke arah Ella.
Ia memandang ke arah Ella yang masih berdiri di tempatnya. Wanita tua itu terlihat sangat tenang, seolah orang-orang di hadapannya ini tidak menindasnya barusan.
"Iya. Semua ini salah mataku yang bodoh," kata Indri dengan cepat. "Kamu begitu berkelas. Bagaimana mungkin kamu adalah putra dari wanita rendahan sepertinya?"
Sampai akhir pun, Indri tidak melewatkan kesempatan untuk menghina Ella.
Dasar wanita sialan! Ella pasti melakukan ini dengan sengaja. Kalau sejak awal ia mengingatkannya bahwa Nathan adalah putra Christian, mana mungkin ia akan mengatakan semua kata-kata buruk itu pada Nathan?
Tetapi sebenarnya semua ini bukan karena Ella tidak mau mengatakannya. Ella sangat memahami sifat Indri. Meski ia mengatakan yang sebenarnya sekali pun, Indri tidak akan mempercayainya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com