webnovel

AYAT-AYAT TAKDIR

Auteur: KarimaIfha
Réaliste
Actuel · 27.1K Affichage
  • 4 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN
Synopsis

Kisah Perjuangan Ghazi Dalam Menghafal Al-Qur'an, Mengejar Cinta dan Cita-citanya.

Étiquettes
4 étiquettes
Chapter 1KEBINGUNGAN

"Kehidupan tak selalu berjalan seperti yang kita inginkan."

"Kehidupan ini berjalan berputar seperti jarum jam yang akan melewati semua masa, terkadang di angka enam yang suram, kadang di angka dua belas yang berjaya dan terkadang pula berada pada angka tiga atau sembilan yang hambar. Kita hanya perlu menikmati semua proses ini."

_Ayat-ayat Takdir_

•••••

Dahulu kehidupanku berkutat dengan elektronik dan gadget, tentu saja Aku memiliki impian tinggi yang sifatnya duniawi. Tapi kemudian Aku di paksa keadaan harus duduk & bersikap santun menjadi seorang Hafidz Qur'an, drama besarpun terjadi.

"Pa, Ghazi mau nikah, calonnya namanya Syarifah" Ucapku berharap respon papa bagus.

"Nikah? Kenapa tiba-tiba sekali? Pamit naik gunung pulang-pulang langsung minta nikah?!.

•••••

Hari libur sekolah telah kembali menanti. Liburan kali ini tidak seperti biasanya, Aku tidak berlibur ke tempat kakakku di Malaysia, tapi pulang ke rumah di Gorontalo. Aku tak menyangka akan bertahan di pesantren selama tiga tahun ini dan melanjutkan sekolah SMA di pesantren Darunnajah tercinta. Aku sempat berpikir akan terus melewati masa-masa membosankan seperti yang kurasakan ketika di tahun pertama menjalani kehidupan di pesantren, tapi ternyata tidak. Aku menikmatinya.

Libur panjang membuatku sangat jenuh. Aku merasa ingin segera kembali ke pesantren seolah aku jatuh cinta dengan segala kegiatan dan suasana yang ada di pesantren.

"Oh.. Akhirnya... waktunya kembali ke pesantren!." Aku sangat bersemangat mengemasi barang-barangku. Besok Aku akan kembali ke pesantren dan aku sangat menantikannya.

~***~

Aku sudah tiba di Bandara Jalaluddin dengan Papa, menenteng satu tas ransel dan satu koper. Sambil menunggu keberangkatan, sesekali Aku merapikan rambutku dengan jari-jemariku lalu melihat ke layar handphone memastikan rambutku benar-benar rapi.

"Perhatian, para penumpang pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 099 tujan Jakarta dipersilahkan naik ke pesawat melalui pintu udara 019." Suara khas pramugari itu menambah semangat.

Aku bergegas masuk ke pesawat dan memposisikan diri senyaman mungkin. Perjalanan ini memakan waktu kira-kira satu setengah jam, jadi Aku bisa istirahat atau tidur dulu berharap segera sampai ke tempat tujuan.

Aku sudah sampai di Makassar.

Seharusnya Makassar hanya tempat transit untuk berganti pesawat saja, tapi entah kenapa tiba-tiba tanpa sepengetahuanku, tempat ini menjadi tujuan akhirku dan Papa membawaku ke tempat yang terpencil dan meninggalkanku di sebuah pesantren begitu saja tanpa penjelasan. Apakah aku akan baik-baik saja?, tidak !.

Aku ditinggalkan di tempat yang asing tanpa penjelasan. Di Gowa, tempat tinggal baruku ini, Aku harus beradaptasi lagi dengan lingkungan sekitar. Oh... come on, sebelumnya aku tinggal di bekasi dengan karakter orang-orang sunda yang ramah, sedangkan disini mereka berbicara dengan logat mereka yang bisa dibiang kasar. Ya, meskipun bagi mereka itu bahasa sopan, Aku belum terbiasa dengan hal itu.

"Oh, tidak... Apa maksud Papa ninggalin aku disini tanpa penjelasan? Apa maunya Papa?" Aku hanya terus berguman seorang diri, mencoba memahami situasi yang nyaris sama seperti tiga tahun lalu sebelum masuk ke pesantren di Bogor.

Bersambung...

Vous aimerez aussi

TEROR JARIK BUNGKUS

Persahabatan antara Soleh dan juga Radit yang dimulai sejak SMP, SMA hingga kuliah akhir semester. Soleh adalah anak tunggal yang hobi main game konsol, hidupnya bersama bibi atau pembantunya saja membuatnya sering merasa kesepian. Beruntung ia memiliki sahabat seperti Radit. Radit sering datang bermain dan bermalam di tempat Soleh, bermain konsol hingga begadang sampai larut malam. Kedekatan mereka mulai merenggang ketika Radit resmi berpacaran dengan Reli, seorang mahasiswi cantik semester 3 jurusan ekonomi. Dan di satu sisi Reli sedikit mencurigai Soleh karena cara pandang dia ke Radit sedikit berbeda apalagi ia sangat fokus melihat jempol Radit dan rerkadang ia memperhatikan cara Radit berjalan. Reli mulai memberitahukan hal ini ke Radit namun, Radit hanya anggap sepele dan jadi bahan candaan. Seminggu kemudian, Sebuah teror menyeruak di kalangan Mahasiswa kampus tempat Soleh, Radit dan Reli belajar. Beberapa mahasiswa mendapat direct messages dari seseorang dengan anonim yang berbeda, ia meminta para korban untuk melakukan sesuatu yang diluar akal yaitu membungkus diri mereka dengan jarik. Dengan alasan penelitian atau study. Beberapa diantaranya ada yang mau karena iming2 uang apalagi kebutuhan seorang mahasiswa cukup besar. Sebelum akhirnya ada satu orang pelajar yang tewas karena kehabisan napas. Akan tetapi, klimaks terjadi ketika Reli dikejar oleh pinjol yaitu Radit kebingungan harus mencari uang kemana, ia shock ketika Soleh menawarkan bantuan dengan syarat jarik bungkus. Apakah Soleh pelakunya selama ini? Lalu, apa yang terjadi pada Radit berikutnya? Akankah kasus ini terbongkar?

Sabrina_Nasution · Réaliste
Pas assez d’évaluations
4 Chs

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau

SOUTIEN