webnovel

Aroma Surga

Auteur: Riska_Vianka
Urbain
Actuel · 111.4K Affichage
  • 433 Shc
    Contenu
  • 4.9
    11 audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Volume 1 & 2 Lara Sarasvati dia hidup sebatang kara. Menginjak usianya ke 25 tahun orang tua angkatnya mengusirnya dari rumah yang harusnya menjadi miliknya. Ia juga mendapatkan penghianatan dari kekasihnya. Lika-liku kehidupannya membuat Lara tidak akan menyerah dalam hidupnya. Ia bahkan harus jatuh bangun berulang kali. Hingga ia mulai berhijrah memantaskan diri hanya demi mendapatkan cinta kepada Allah. Syahid mengalami kehidupan yang cukup pelik. Ia harus mencari di mana orang tua kandungnya berada. Ia berjuang membuktikan ke dunia kalau bisa sukses. Takdir mempertemukan Lara dan Syahid. Mereka memiliki luka yang sama. Mungkinkah mereka tertakdir bersama? "Jika dia memang jalanku. Jatuh cintakan aku kepada dia," ucap Lara Sarasvati. Volume 3 Antara Barra dengan Aksara terlibat akan sebuah perjodohan keluarga. Namun keduanya sama-sama ingin menggagalkan perjodohan di antara mereka. Apalagi Barra terlibat cinta kepada Melisa, perempuan yang selalu mengusik hati hingga pikirannya. Sedangkan Aksara merasa jengkel dengan sikap Barra. Ia lebih nyaman dengan Cavero yang selalu memberinya kenyamanan. Namun sebuah tragedi membuah Barra kehilangan sebagian ingatannya. Bagaimana kisahnya? Baca dulu yaa... Jangan lupa follow IG : riska.oktaviantii

Étiquettes
6 étiquettes
Chapter 1Doa Sepertiga Malam

Berdoa dalam sepertiga malam, ketika semua makhluk dunia tertidur pulas. Namun, suara lantunan ayat-ayat suci mengema begitu syahdu.

Allah takkan pernah tidur, bahkan dia selalu menerbangkan ribuan doa-doa hingga ke langit ke tujuh.

"Astaghfirullahaladzim," suara tasbih yang mengema setiap malam-malamnya. Air mata mengalir hingga jatuh ke dalam sebuah sajadah. Doa penguat setiap hati manusia.

Setiap sujudnya selalu merapal sebuah nama yang dia idamkan selama ini. Ia hanya ingin mendapatkan seorang wanita berhati bak bidadari surga tanpa sebuah sayap.

Suasana cukup dalam kesunyian malam. Hanya hembusan angin yang begitu menenangkan sebuah hati.

Ribuan-ribuan doa melayang di udara, ia tidak akan menyerah dalam sebuah kehidupan yang cukup rumit seperti mencari jarum ditumpukan jerami. Ia takkan pernah menyerah dengan sebuah kehidupannya.

--

Cahaya mentari pagi telah menyapa, sebuah kerinduan akan sosok keluarga. Terlempar di jalanan membuatnya tidak pernah mengenal kata lelah. Air matanya sudah lama mengering.

Waktu berjalan tanpa sebuah isyarat.

"Sungguh tidak berguna!"

Mengusap air mata berkali-kali, hidup di jalanan yang hampir membuat dirinya mempunyai pondasi batu bangunan.

Perasaan itu bak berkecamuk seperti awan yang mulai menghitam.Senja tidak lagi menyapanya, ia bahkan sudah lupa akan dirinya siapa terhempas dalam sebuah kehidupan yang membuatnya bak debu jalananan.

Plakkkk!

Tamparan melesat ke pipi kanannya, ia merasakan perutnya terbentur sudut meja.

"Tenanglah, kamu pasti kuat!!!"

Berulang kali perempuan berparas cantik menahan siksaan sewaktu ia tinggal di rumah yang berhias seperti istana, tapi seperti neraka.

Sebuah kontrakan kecil tempat tinggal perempuan itu, ia masih bersyukur, karena Allah masih memberikan tempat berteduh.

Hujan mulai datang, ia merasakan kebocoran dari atas. Ia pun terpaksa mengambil beberapa baskom untuk menampung air tetesan dari atas.

"KEJAM!"

"SUNGGUH KEJAM!"

"AKU HARUS BISA BANGKIT!"

Perempuan itu berusaha mengusap air matanya yang terlalu deras membasahi pipinya.

"Kenapa aku harus mendapatkan takdir cukup rumit?" tanya hati perempuan malang itu, ia berusaha menahan penderitaannya berulang kalinya.

Perempuan itu bernama Lara Sarasvati, nama yang membuatnya cukup dalam duka menyelimutinya.

"Kenapa takdir tidak berpihak kepadaku? Apa Allah memang sengaja membuatku dalam skenario ujian yang tiada habisnya?"

Lara pun sejenak duduk di atas kasur,ia merasakan kalau kehidupan selalu saja tidak berpihak terhadap dirinya.

Lara pun berpikir,"Seandainya aku masih punya ibu dan ayah, mungkin hidupku jauh lebih bahagia. Sebatang kara tanpa siapapun, kecuali Mita dan Erlan."

Lara pun segera memulai harinya, ia mulai melamar pekerjaan di sebuah kedai kopi. Lalu, ia pun menerima panggilan interview.

Lara mulai merubah penampilannya, ia pun menggunakan pakaian hem putih panjang dan rok hitam panjang. Ia membelinya di pasar.

"Setidaknya baju ini akan layak ku pakai, meskipun satu stel baju ini ku dapat dengan harga yang murah sekali. Cukup mengeluarkan uang tiga puluh ribu rupiah."

Lara mulai menguncir rambutnya seperti ekor kuda, lalu ia menggunakan hijab. Ia pun memoleskan make up natural di wajahnya.

"Semangat Lara! Cahyooo! Kamu pasti akan diterima kerja," ucap Lara berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Lara pun langsung melangkah keluar dari kontrakan sepetak.

----

Kehidupan bak Sultan, pria itu menggunakan satu stel pakaian dengan gaya maskulin. Matanya berwarna coklat.

"SINTA!!!"

Sekertaris itu langsung saja beranjak menemui direktur muda yang sikap otoriter sekali. Haslan memang pria yang terkenal dengan kegigihannya, ia bahkan memiliki sikap disiplin.

Sekertaris itu terlihat memilin-milin ujung roknya. Ia measakan kalau hatinya seperti naik wahana roller coster.

"Mampus dech!" keluh Sinta dalam hatinya. "Apa dia bakalan tanya proposal kerjasama dengan Cantik Magazine?" pikirnya dalam kepalanya.

"Laporan bulanan dan proposal aku mau cek sekarang," ujar Haslan.

"Sudah ku duga, kalau pasti menanyakan proposal dan laporan bulanan. OH OMG, aku harus apa?!" batin Sinta seakan menjerit. "Apa aku bilang,-"

Sinta pun tahu sikap dari Haslan, ia akan menggunakan berbagai cara.

TOK! TOK! TOK!

"Di mana sich kamu, sayang?!"

Kara terlihat kesal di balik pintu, karena Haslan sengaja tidak ingin bertemu dengan Kara. Perempuan manja dan terlalu posesif.

"Bos, mau ke mana?"

"Tolong kamu handle Kara, karena saya sudah malas dengan perempuan itu."

Sinta sebenarnya malas, jika berhubungan dengan nenek sihir yang berstatus pacar bosnya.

"Masyaallah, dosa apa yang merasukiku," dumel Sinta, ia merasa juga ogah sebenarnya menemui Kara, pasti dia akan tanya hingga bagian-bagian terkecil.

"Anjir, bos. Sumpah aku nggak sanggup menemuinya."

Sinta menoleh, tapi ia tidak melihat bosnya, ia sudah menduga kalau bosnya menggunakan lift VIP yang berada di balik sebuah ruangan tersembunyi.

Sinta pun tangannya mengapai daur pintu ruangan Haslan. Ia merasa kalau mau bertemu dengan nenek sihir super bawel bikin sakit kepala hingga ubun-ubun.

"Sumpah aku paling nggak suka bagian ini, pasti nggak enak kena semprot pacar bos. Sabar, Sinta kamu harus bayangin yang indah-indah saja," batin Sinta.

Cklek!

Pintu terbuka. Sinta melihat Kara dengan muka jutek sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Mana bosmu?!" bentak Kara.

"Aduh, biasa aja mbak kalau nanya nggak usah ngebentak juga!" protes Sinta dengan kesal.

"Eh, kamu di sini cuman bawahan aja, mau aku bicara seperti ini seperti itu yang jelas aku akan segera menjadi nyonya Haslan. Jadi, suka-suka aku."

Sinta sangat gemas dengan Kara, ia ingin kremes-kremes muka perempuan itu menjadi ayam kremes. Ia kesal dengan bosnya yang malahan kabur lewat jalan pintas.

"MINGGIR!"

Kara pun mendorong Sinta hingga tersungkur di lantai depan ruangan bosnya.

"Wooooeee! sialan kamu! mentang-mentang pacar bos! awas kamu!" omel Sinta, ia merasa kesakitan, karena pantatnya telah mencium lantai ruangan. Rasanya sakit. "Sumpah ini perempuan memang pengen aku kulitin!"

Sinta berusaha berdiri, ia merasakan pantatnya sakit sekali.

"Ishhhh! Sialan! Ngeselin!" dengus kesal Sinta, ia pun berjalan di tempat meja kerjanya, lalu dia duduk dengan kesakitan. "Muka malaikat, tapi hati memang iblis tuch perempuan."

Sinta merasa masih kesal meradang, lalu ia pun duduk di meja kerjanya. Ia merasa tidak mood buat ngerjain proposal. Ia hanya ingin pulang cepat saja, karena Kara sudah merusak moodnya hari ini.

"Ah, bodoh aku mau pulang ajalah, daripada berjamur. Lagian bos pasti nggak bakalan balik!"

*

Haslan keluar dari lift VIP, ia sudah malas menghadapi makhluk bernama Kara. Ia selalu menghantui bak setan.

"Akhirnya, bisa bebas dari tuch makhluk!" kekeh kecil Haslan.

Haslan melangkah keluar dari kantornya menuju ke parkiran. Ia merasa bisa napas lega, setelah aksi kaburnya.

"Ehem."

Haslan menoleh ke belakang.

"Sialan," umpat Haslan mengumam.

"Oh, gitu mau kabur dariku? Haslan Santoso, kamu nggak akan bisa kabur dari Kara Wulansari yang akan menjadi belahan hidupmu," cengir Kara. "Kalau enggak aku beberkan ke media soal,-"

"Tutup mulutmu Kara," potong Haslan, lalu ia melempar masuk Kara ke dalam mobilnya.

"Yes, ternyata punya kartumu bikin aku beruntung," batin Kara yang menghela napas dalam mobil Haslan yang super mewah.

"Ingat, kamu adalah calon suamiku!"

*

Vous aimerez aussi

Pulangnya Sang Pewaris yang Terbuang dengan Gaya

Begitu dia membuka matanya, Bai Lian mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang gadis muda yang terkenal dan manja. Dia mendengar ayahnya adalah bintang baru dan sedang naik daun di Beicheng, mandiri dengan reputasi yang luas; Kakak tirinya yang lebih tua adalah seorang jenius yang telah menduduki puncak ujian kota dan pergi ke Universitas Jiangjing; Adik tiri perempuannya dari kelas internasional yang bersebelahan adalah kecantikan sekolah yang berbakat banyak, lembut dan sopan; Tunangannya adalah bintang emas di bidang keuangan, idola akademis di sekolah yang bahkan tidak pernah melihatnya dengan benar… Dan dia hanya orang biasa tanpa ciri khas dengan kecerdasan rendah, orang biasa, diusir dari rumah sejak awal. Bai Lian: Baiklah, maka dia hanya harus belajar keras dan berusaha menjadi orang biasa~ Semua orang (dengan wajah tersenyum misterius): ...kamu yakin tentang itu?? Gadis muda yang dikirim ke Xiangcheng tanpa latar belakang, tidak tahu apa-apa, semua orang bisa menginjaknya... tetapi mereka tidak bisa menggerakkannya??? [Protagonis wanita yang unik memukau, malas dan manja yang menghancurkan siapa pun yang melawannya vs. protagonis pria yang mulia, keren, dan mendominasi dengan IQ yang mengalahkan semua orang yang ada] PS: Baik pemeran utama pria maupun wanita sangat menawan. Cerita ini sepenuhnya tentang kepuasan membaca tanpa banyak logika, jadi tolong jangan terlalu mendalam ke dalam logika, terima kasih. Pesan: Cintai belajar, jadilah orang baik.

Road of Flowers · Urbain
Pas assez d’évaluations
386 Chs

Terima Aku Apa Adanya (21+)

Charlos adalah CEO Golden Group yang tampan dan sukses di usia muda. Siapa sangka jika ia pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan saat ia ditinggal menikah oleh kekasihnya. Hal itu membuatnya sakit hati. Di tengah kesedihannya, ia dekat dengan seorang pemain saxophone, bernama Reva. Charlos jatuh cinta pada Reva, tapi tidak ada seorang pun yang setuju dengan hubungan mereka. Hingga suatu hari, Charlos bertemu dengan Rissa dari perkenalan di sebuah acara latihan drama di gereja. Rissa adalah seorang wanita cantik dengan suara yang merdu. Rissa tanpa sengaja mengetahui hubungan Charlos dengan Reva. Hanya Rissa, satu-satunya yang mendukung hubungan di antara Charlos dan Reva, tanpa mengetahui siapa Reva yang sebenarnya. Seiring berjalannya waktu, Charlos dan Rissa jadi semakin dekat. Cinta perlahan tumbuh di antara mereka. Reva tidak terima jika Charlos akhirnya direbut oleh wanita lain sehingga ia melakukan hal keji untuk bisa mendapatkan cinta Charlos kembali. Siapakah sesungguhnya orang yang Charlos cintai? Dapatkah Rissa menerima Charlos apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki? Sebuah kisah romantis, sebuah jebakan yang sanggup membuatmu menganga tak percaya, sebuah balas dendam, percobaan pembunuhan, dan hal-hal tak terduga lainnya. Temukan jawabannya di sini! *** Terima kasih untuk kalian yg sudah berbaik hati mau membaca. Untung mendukung author, kalian bisa menekan tombol power stone, komen sebanyak-banyaknya. Follow jg IG saya : santi_sunz9 Siapa tahu saya akan bagi2 koin gratis atau giveaway. Dengan senang hati saya ingin sekali bisa mengenal para readers yang setia. Happy reading! 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL! Di dalam cerita ini banyak mengandung unsur dewasa. Bagi pembaca di bawah usia 21 dimohon untuk tidak membacanya. Karya lainnya: -Milly's First Love (spin off Terima Aku Apa Adanya) -The Look Of Love (sekuel Milly's First Love) -Farmakologi Cinta -Baron, The Greatest Animagus -Menikahi Barista Ganteng (sekuel Terima Aku Apa Adanya)

Santi_Sunz · Urbain
4.9
360 Chs

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Urbain
Pas assez d’évaluations
1010 Chs
Table des matières
Volume 1 :Cinta sejati Lara
Volume 2 :Ujian Cinta
Volume 3 :Salah Jodoh
Volume 4 :Lembaran Buku

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau

SOUTIEN