webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urbain
Pas assez d’évaluations
530 Chs

Pria Yang Di Kenal Sabar, Pada Akhirnya Menyerah

Pagi-pagi sekali Ammar kembali ke kota D dengan penerbangan pertama. Dia melarang kedua adiknya untuk mengantar kebandara. Dia tau adiknya memiliki kesibukkan yang padat setiap pagi, terutama Anna.

Tentu saja kepulangan pria itu di iringi isak tangis dua wanita yang begitu di sayanginya. Anna sangat merindukan waktu bersama kakaknya, dulu dia selalu bisa berduaan dengan pria itu, bahkan mereka bertiga punya hari khusus untuk tidur bersama setiap minggu.

Seperti saat kecil, mereka membahas banyak hal, dari kegiatan apa saja yang terjadi di sekolah atau kuliah, mereka salinh berbagi, todak ada yang di tutupi. Ammar tidak pernah membentang jarak dengan adik-adiknya, ia ingin keduanya selalu bersandar padanya, menjadikannya sebagai orang pertama yang tau segala sesuatu yang adik-adiknya rasakan, mau itu susah atau senang, suka atau duka.

"Kamu pulang hari ini." Alya mengangguk.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com