"Brayn menanam bunga-bunga ini untukku." Anna memamerkan tanaman yang ada dirumah kaca pada suaminya.
"Dia mendahuluiku." Dengus pria itu.
"Dia putra terhebatku." Puji Anna.
"Aku sumi terhebatmu." Anna tersenyum sambil mengangguk.
Dimata Sebastian rumah kaca sekarang tampak lebih hidup dari sebelumnya, itu karena istrinya yang mulai merawat secara langsung setiap hari.
Anna selalu menyempatkan diri untuk melihat para pekerja setiap hari.
"Sekarang jelaskan dimana Smith dan Rei." Sebastian memerintahkan para pekerja untuk keluar, ia ingin berdua dengan istrinya.
"Aku menghukum mereka." Anna yang sedari tadi fokus pada tanaman langsung menoleh menatap suaminya yang tampak manis dengan kaos oversize serta rambutnya yang berantakkan tanpa jell.
"Mereka tidak bersalah." Bela Anna.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com