webnovel

Annaya & Takdirnya

Annaya terlahir sebagai gadis yang berparas cantik dan menawan, dia tumbuh sebagai pribadi yang ceria dan penuh cinta kasih untuk orangtu dan kedua kakaknya. Kebahagiaannya kian sempurna saat di nikahi pria tampan, cinta pertama yang sedari remaja sudah menjadi kekasihnya. Pria itu menjadi suami yang begitu memujanya, seolah dia adalah ratu. Limpahan cinta dan kasih pria itu suguhkan untuk Anna. Hidup berkecukupan secara materi dan cinta membuatnya tidak mengenal airmata kesedihan, sesempurna itulah hidup seorang Anna. Namun ternyata hidup tidak seindah dan sebahagia yang dia rasakan selama ini. Semua kebahagiaan runtuh saat orang yang paling di cintainya pergi meninggalkan Dunia dan dirinya dengan cara yang paling tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Ya … sosok itu adalah suaminya. Dan almarhum suaminya meninggalkan wasiat yang mencengangkan. Dan wasiat itu harus di patuhinya. Bagaimana bisa Anna hidup tanpa suaminya? Serta bagaimana bisa Anna mematuhi wasiat terakhir suaminya? Ikuti kisah nya di novel "Annaya & takdirnya". Mohon dukungan nya ya ini tulisan pertama aku semoga kalian suka.

Ardhaharyani_9027 · Urbain
Pas assez d’évaluations
530 Chs

Dia Tidak Suka Anna Memuji Pria Lain

"Nyonya, maafkan saya yang lalai menjaga anda." Baru hari ini Rei punya kesempatan untuk bicara dengan nyonyanya.

"Jangan di pikirkan, yang penting aku baik-baik saja sekarang." Anna duduk di ranjang, suaminya berpesan ia tidak boleh bergerak kemanapun sampai dia kembali.

"Bagaimana kabar Bryan?" Tanya Anna.

"Tuan muda baik-baik saja, hanya saja dia lebih murung dan tidak seaktif biasa." Anna menarik nafas pelan.

"Sekolahnya?"

"Tuan muda sekolah seperti biasa, bedanya sekarang dia lebih terkenal, banyak anak yang ingin menjadi temannya, pasti orangtua mereka yang menyuruh untuk bergaul bersama tuan muda." Anna setuju dengan Rei.

"Kamu tau kabar pria yang menolongku?" Rei mengangguk.

"Saya sempat menggantikan Smith untuk melihat keadaannya, dia pria yang kuat sudah jauh lebih sehat." Anna lega mendengarnya.

"Nyonya mengenalnya ya?" Tanya Rei hati-hati.

"Dia sahabat almarhum." Rei mengangguk.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com