Anna sangat kesal sekarang dengan pria yang sedang menyetir di sampingnya saat ini, pria itu tersenyum geli melihat wajah cemberut istrinya. Sekarang Anna sedang mode marah dengan suaminya.
"Percuma kamu marah, tidak akan mengubah apapun." Anna membuang pandangannya keluar jendela, ia menggenggam kuat kedua tangannya tidak membiarkan pria di sampingnya ini meraihnya.
"Annaya," panggil suara itu lembut, mengelus sayang kepala istrinya.
"Aku malu." Ketus Anna tanpa menoleh. Tidak tau mau di taruh dimana mukanya saat semua orang yang ada di markas menyaksikan perbuatan memalukannya dengan pria ini.
Wajahnya memucat saat menyadari pintu lift terbuka, mengingat bagaimana panasnya mereka berciuman membuat Anna ingin menangis karena malu saat itu. Sebastian melindunginya, pria itu menyeka bibir istrinya yang basah dan sedikit membengkak karena ulahnya baru setelah itu ia berbalik dan memandang dingin seluruh orang yang terpaku karena terkejut.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com