"Bu Tatik.., Bu Cici.." ucap Zaedan dengan gaya bicara yang tidak biasa, dia menunjukkan ekspresi wajah bahagia.
Dua orang asisten rumah tangga bingung sekaligus penasaran. Mengapa tuan muda kelihatan senang, padahal mereka berdua baru pulang dari rumah sakit. Tentu ada hal yang tidak mengenakkan. Tapi ini kebalikannya.
"Ada apa tuan?" tanya Bu Cici yang diangguki oleh Bu Tatik
"Sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah Bu.." Zaedan menjawab, masih dengan gaya semangatnya
"Alhamdulillah.., terima kasih Gusti Allah" Bu Cici juga tak bisa membendung air mata, spontan cairan bening itu keluar dan mengalir di wajahnya.
Bu Tatik pun sama, matanya berkaca-kaca melihat betapa bahagianya Zaedan saat mengetahui istrinya sedang mengandung. Dia jadi teringat mendiang anaknya, jika Alvan masih hidup mungkin saat ini ia sudah menikah dan memiliki anak. Harapan Bu Tatik untuk memiliki cucu kandas.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com