"Kamu?"
"Eh, engga kok. Ga gitu maksudnya Mas. Aku cuma kasihan liat kamu kedinginan gitu."
"Iya, ga apa-apa kok. Makasih ya."
"Iya, sama-sama. Kalo gitu aku balik ke kamar dulu ya."
"Iya."
Mamah Aneska akhirnya tidak jadi pergi ke dapur untuk mengambil air minum, justru kembali lagi ke kamar Aneska. Sepertinya karena Mamah Aneska itu terlalu malu karena ketahuan sedang menyelimuti mantan suaminya.
*****
"Selamat pagi sayang..."
"Pagi Mah. Mamah lagi yang masak?"
"Iya dong sayang. Spesial buat kamu."
"Wahh, spesial juga doang bagi Ayah, haha."
"Hus, kamu."
"Tapi aku senang deh bisa ngerasain sarapan bareng keluarga. Lengkap lagi, semuanya ada. Selama ini kan aku ga pernah ngerasain ini semua. Di saat kalian udah bercerai justru aku baru bisa merasakannya."
"Jangan ngomong kaya gitu dong sayang. Yaudah sekarang sini kamu duduk yu di samping Mamah." Kemudia Aneska pun menuruti perkataan Mamahnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com