webnovel

ALONE WITHOUT PARENTS

Semenjak perceraian kedua orangtuanya, Aneska tinggal bersama kakak kandung dan kakak iparnya. Keadaan bukannya membaik, justru kehidupan Aneska semakin menderita. Perilaku seorang kakak ipar kepadanya seperti perlakuan seorang Ibu tiri kepada anak tirinya. Membuat Aneska tumbuh menjadi seorang gadis yang tomboy. Namun wajahnya yang sangat cantik membuat dirinya disukai oleh banyak laki-laki. Namun rasa trauma Aneska yang diberikan oleh orangtuanya sendiri membuat Aneska tidak pernah membuka hatinya untuk laki-laki. Dan semua laki-laki menyerah untuk mendekatinya. Kecuali satu orang laki-laki yang terus berjuang untuk mendapatkannya. Tetapi tetap saja, sedikit kemungkinan untuk lelaki tersebut dapat diterima oleh Aneska. Berbagai cara sudah dilakukan oleh lelaki tersebut. Mulai dari dirinya yang berusaha untuk bisa berteman dengan Aneska sampai menjadi seseorang yang selalu ada di saat Aneska dalam kesusahan. Sampai pada akhirnya ketika Aneska sudah terlalu menderita dengan kehidupannya bersama kakak iparnya, hanya lelaki tersebut yang ada di sampingnya. Membuat Aneska merasa dilindungi oleh lelaki tersebut. Lambat laun akhirnya Aneska menerima keberadaan dan hati leleki tersebut yang sudah diberikan kepada Aneska sejak lama. Kehidupan berumah tangga yang sangat ditakuti oleh Aneska selama ini ternyata adalah sebuah kesalahan besar. Menikah dengan lelaki yang telah menyukainya terlebih dahulu membuat Aneska hidup bahagia tanpa ada suatu masalah yang membuat mereka berdua bertengkar hebat. Mereka menjadi keluarga yang harmonis sampai salah satu di antara mereka lebih dulu meninggal dunia.

Arummsukma · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
404 Chs

Kebaikan Mantan Mertua

Setelah mereka semua selesai makan bersama, tidak terasa waktu sudah kembali gelap lagi. Galang yang sudah menginap semalaman di rumah sakit malam ini berpamitan untuk pulang ke rumahnya. Karena Galang juga merasa tidak enak dengan keluarganya. Sudah seharian di ni Galang tidak pulang ke rumah.

"Tante, kak Faras, Abighail. Kalo gitu Galang pulang dulu ya."

"Oh iya nak Galang. Makasih ya udah temanin Abighail di sini. Maaf nih jadi ngerepotin Galang."

"Ga apa-apa Tante. Galang senang kok bantunya. Nanti Galang juga ke sini lagi. Kalo gitu Galang pamit dulu ya semuanya."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsallam. Hati-hati Galang."

"Iya Tante."

Setelah tidak lama Galang berpamitan, kini Chintya juga berpamitan kepada mereka semua yang ada di rumah sakit itu.

"Kalo gitu Chintya pulang dulu juga deh ya. Udah malam juga. Ga enak, hehe."

"Kamu pulang kemana Chin?"

"Dekat si dari sini. Ga jauh-jauh banget. Saya di sini tinggal sama Tante saja Pak."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com