"May, kamu masih marah ya sama aku? Maafkan aku kemarin ya! Kamu jangan salah paham terus sama aku.
Hari itu Nayla berusaha merayu May agar tidak diam seperti orang asing saat bertemu. Namun May masih diam duduk di kursinya.
"May, please! Jawab aku, maafkan aku ya? Janji deh tidak akan ulangi masalah yang sama. Tapi kamu juga jangan paksa aku untuk dekat dengan Andre ya!"
May masih melakukan hal yang sama, yaitu diam adalah cara dia untuk menghindari percekcokan lagi. Nayla terus berusaha memperbaiki hubungan mereka.
"May, jangan diamin aku seperti ini. Aku kesepian tanpa kamu, tolong ya. Nanti kalau kamu diamin aku, kentut kamu tidak akan diamin aku juga kan?"
Spontan ucapan Nayla membuat May tertawa terpingkal-pingkal. Karena, May memang suka kentut dekat Nayla. Akhirnya, May tidak bisa menahan rasa kecewanya dengan Nayla.
"Yes, akhirnya dia tertawa. Itu artinya tidak marah lagi." Nayla memeluk May.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com