webnovel

48 Hours

Auteur: AnnLaysa
Horreur
Actuel · 28.2K Affichage
  • 9 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN
Synopsis

Ketika acara liburan akhir tahun yang seharusnya di isi dengan canda tawa, harus berubah menjadi kutukan. Di mana Alya, Mutia, Pita, Hanna, Eza dan kelima teman laki-laki mereka, harus terjebak di vila yang sangat misterius. Mereka bersepuluh hanya di beri waktu 48 jam untuk keluar dari vila menyeramkan itu. Dapat kah mereka keluar dengan selamat ? Atau mati membusuk di vila itu ?

Étiquettes
2 étiquettes
Chapter 1Awal Mula

Liburan akhir tahun kali ini adalah hal yang paling di tunggu-tunggu semua orang termasuk Alya dan ke sembilan temanya. Mereka bersepuluh berencana akan berlibur ke sebuah tempat dekat pegunungan.

Ya, pegunungan dengan suasana alam yang asri dengan pemandangan yang indah dan tak lupa udara yang sejuk menjadi incaran mereka bersepuluh sejak bulan lalu.

Mereka berencana menginap di vila milik Om Jay yang kebetulan tak di tinggali. Om Jay memang belum pernah tinggal di vila itu karena setelah membeli vila itu om Jay harus pergi ke luar negri. Buat apa lagi kalo bukan masalah bisnisnya.

"Apa masih lama?" Pita bertanya dengan tak sabar.

"Masih lama Ta, Kalo ngantuk tidur aja," ujar David lembut tanpa menoleh ke bangku belakang, kedua matanya terfokus ke depan.

"David fokus nyetir aja, nggak usah ngobrol ntar kalo gak fokus terus kecelakaan gimana," ketus Eza lalu menatap Pita dan memberi kode tuk diam.

"Halah Eza, jangan ngaco kalo ngomong, bilang aja cemburu gak ada yang merhatiin.. Huh dasar jones!" sela Hanna menyindir.

"Kamu juga jones Han," sangkal Eza tak mau kalah dan terjadilah perdebatan antara Eza dan Hanna, keduanya tak mau mengalah hingga Alya angkat bicara karena merasa acara membaca bukunya terganggu.

"Udah jangan debat mulu, bisa pecah nih gendang telingaku." ucap Alya tenang tapi menusuk.

Hanna dan Eza pun terdiam mendengar ucapan Alya.

"Tapi kok gak keluar darahnya?" polos Eza. Matanya berkedip-kedip bak bayi yang tidak tau kekejaman dunia luar.

Dan entah mengapa Hanna merinding seketika ketika melihat perilaku temannya yang satu ini. "Berhenti memasang ekspresi menjijikkan seperti itu Za!" seru Hanna sambil menutupi wajah Eza dengan topinya.

" Aishh! kau sangat menyebalkan!!" rajuk Eza mengerucutkan bibirnya. Ya, Eza dan Hanna tak pernah akur dari dulu, entah dalam hal apa pun mereka tak pernah akur namun itulah yang membuat persahabatan mereka bertahan lama.

"Gak usah sok imut Za, kamu sudah terlalu tua untuk terlihat imut," ujar Pita seolah membela Hanna. Bila sudah begini situasinya si imut Mutia akan bersuara.

"Udah Za, Han, Ta jangan berantem mulu ntar David gak fokus nyetirnya."

"Hemm bener tuh Mut," ucap Alya menyetujui perkataan Mutia.

Mendengar perkataan Mutia dan Alya. Eza langsung mengalihkan perhatian dengan membuka novelnya. Hanna yang pura-pura main hp dan Pita yang sok asik melihat awan dari kaca mobil.

Sementara itu di mobil lain, terdapat empat pria yang sedanga asik memutar lagu galau.

"Enak David bisa semobil sama Hanna," ucap Haris menerawang jauh ke depan. Jika di lihat lebih teliti pula, seorang akan melihat ekspresi kecemburuan di sana, meski hanya sebentar saja.

"Kayaknya asik ya rame gitu banyak cewenya, lah kita merana," monolog Nata.

"Gitu aja cemburu," ketus Rey tanpa mengalihkan pandanganya dari ponsel di tanganya.

"Masih belum ngungkapin perasaanmu ke Hanna, Ris?" Ucap Ian menaikan kaca matanya yang sudah melorot ke bawah.

"Belum saatnya." cengir Haris lalu memfokuskan pandanganya ke depan mengikuti mobil hitam didepanya yang kebetulan adalah mobil David.

" Kalo suka tembak aja langsung Ris jangan di tahan dalam hati doang, ntar di ambil orang dulu baru tau rasa," ujar Nata menakut-nakuti Haris. Sementara yang di takut-takuti hanya tersenyum sebagai jawaban.

'Aku suka dia tapi ku tak tau untuk bilang kepadanya jika aku suka jatuh cinta kepadanya.'

"Pas bangat ini lagunya buat lu Ris," ujar Nata cekikan.

'Dia cinta yang pertama, dia yang bisa membuat aku merasa deg-degan berdebar di dada di saat mengingatnya.'

"Kamu ngerasa kayak gitu gak pas lagi mikirin Hanna?" timpal Ian dengan senyum manis dan Haris mengangguk tanda iya.

Ya, Haris memang sudah menyukai Hanna saat kali mereka bertemu, namun Haris takut mengungkapkan perasaan ke Hanna, Haris takut di tolak.

Pernah suatu waktu Rey yang gerget atas sikap temannya itu langsung menceramahi Haris habis-habisan, bahkan ia pernah bilang kalau Haris tidak cepat-cepat mengungkapkan perasaannya ke Hanna maka Rey akan nikung dia.

Ya.. meski David, Ian maupun Nata yang saat itu berada di tempat kejadian tau kalau Rey hanya bercanda soal menikung Hanna. Tapi lain halnya Haris yang bodoh, anak itu benar-benar percaya akan perkataan Rey yang ingin menikung Hanna darinya dan ia sempat kalabakan, sampai-sampai ia bersujud sambil meminta pertolongan pada Ian untuk menenangkan Rey dan memohon pada Rey untuk tidak menikung Hanna dari dirinya.

Ah! Mengingat kejadian itu membuat Haris malu sendiri.

'Bulan tolong katakan, bintang bantu bisikan kepada dirinya kalo aku mau jadi kekasihnya wo .. ooo....'

"Jadi galau gua," celtuk Rey lalu mencondongkan badannya ke depan sambil mengulurkan tangannya ke pemutar musik berniat mengganti lagu yang sedang berputar itu, namun niatnya terurungkan karena Haris menepuk tangan Rey.

"Jangan. Di. Ganti, " ucap Haris penuh penekanan.

"Lu galau kenapa, Rey?" Nata angkat bicara.

"Entah.." kata Rey acuh lalu kembali fokus ke layar ponselnya.

" Dasar!" sebal Nata.

•••

"Lu yakin ini vilanya?" ucap Nata tak yakin dengan vila yang ia lihat. Sebuah bangunan vila yang berdiri sendirian dengan kokohnya walau tak ada tetangga atau rumah di dekat vila yang akan mereka inapai tapi pemandangan sekitarnya sangat bagus.

"Alamatnya sih di sini," ujar David yakin.

"Kok aku jadi merinding ya," ucap Mutia dengan wajah takutnya.

"Jangan takut Mutia sayang kan ada abang Nata di sini," ujar Nata dengan senyum manisnya. Kedua alisnya naik-turun menggoda gadis polos itu. Sementara yang di goda hanya menatapnya dengan pandangan jengah.

"Modus," cibir David.

"Ini bukan kayak vila tapi kayak mansion yang sering jadi tempat tinggal para Vampire," ujar Eza sok tau. "Jangan-jangan ini tempat persembunyian mereka! Gawat kalo gitu ntar kalo ada Werewolf nyerang vila ini gimana?!" heboh Eza dengan imajinasinya sendiri.

"Udah ah Za jangan nakut-nakutin," ujar Hanna menegur Eza agar tak menceritakah hal aneh-aneh karena ia melihat raut wajah Mutia yang ketakutan.

"Udah-udah masuk aja kali, kunci vilanya gak lupa di bawa kan Vid," ujar Haris yang di balas anggukan oleh David.

David, Haris, Rey, Ian, Nata, Alya, Pita, Mutia, Hanna dan Eza pun berjalan ke pintu vila.

Krek ....

Pintu vila terbuka, memamerkan desain indah dan unik vila itu, namun tanpa mereka tau bahwa sebuah bahaya telah menunggu mereka di depan sana.

Vous aimerez aussi

Pradhika's Bloody Incident

Pradhika's Triplet yaitu Siji Pradhika, Yuji Pradhika dan Reiji Pradhika mengalami hal buruk saat mereka berupaya mematahkan kutukan yang dialami oleh Reiji. Mereka terjebak di tempat aneh dan mengalami peristiwa yang mengerikan. Tempat itu hanyalah lubang setinggi orang dewasa yang tidak memiliki celah lain untuk keluar. Mereka bertiga harus memutar otak untuk dapat keluar dari tempat aneh itu. *** Lalu, mereka mengalami kejadian aneh yang lainnya karena kedatangan seseorang yang mengaku paman mereka, yang berasal dari Korea Selatan. Lelaki itu adalah saudara kembar non identik Tuan Yudha Pradhika, ayah dari Pradhika's Triplet. Namun, terjadi permasalahan yang rumit di antara dua saudara itu sebelum Tuan Yudha diadopsi oleh keluarga Pradhika dan diboyong ke Indonesia. Siji Pradhika yang sedang mengikuti pertukaran pelajar ke Busan, Korea Selatan, harus bertemu dengan saudara ayahnya itu. Dan kisah berdarah-darah itu pun dimulai. *** "Aku tidak akan puas sebelum menuntut balas pada Yudha dan keturunannya." Seseorang yang bernama Lucca menatap foto-foto Tuan Yudha dan keluarganya yang tertempel di dinding suatu kamar yang gelap. Pandangan mata lelaki itu tertuju pada salah satu foto dari putra kembar Tuan Yudha. "Aku akan memulai balas dendamku pada kamu, Anak Manis," lirihnya sambil menyeringai. Peristiwa rumit semacam apalagi yang akan dihadapi Pradhika's Triplet? Apakah ini ada hubungannya dengan masa kelam ayahnya yang tinggal di panti asuhan? Dan ada misteri juga tentang terbakarnya Panti Asuhan yang menyimpan cerita kelam itu.

Zanaka · Horreur
5.0
220 Chs

Ghost Hunter: The Blood and River

Berawal dari pertemuan mereka di Senior High School membuat mereka kini menjalin sebuah persahabatan yang penuh dengan misteri, teror, ancaman, dan tantangan yang berbahaya. Awalnya, mereka menjalankan sebuah misi karena rasa penasaran akan sekolah baru mereka. Namun rasa penasaran mereka membawa mereka menuju misi-misi selanjutnya yang dipercayakan oleh Kepala Polisi Park secara rahasia kepada mereka hingga membuat mereka menjadi seorang detektif. Ini adalah kisah petualangan 12 pemuda tampan yang dibumbui dengan nuansa horor yang kental di dalamnya. ***** “Berhenti sekarang sebelum semuanya terjadi.” “Kalian semua akan mati saat jam 11 malam.” “Kami sudah menyatu, dan aku adalah bagian dari dirinya.” “Sepertinya begitu. Kita semua akan mati jika kita gagal dalam misi kali ini.” ============================ WARNING! Di sini aku hanya meminjam nama tempatnya saja. Cerita ini hanya fiksi dan murni dari pemikiran penulis. Jadi ini tidak nyata. Tempatnya mungkin nyata dan kalian beberapa mungkin ada yang tahu. Tapi kejadian yang ada di cerita ini hanya karangan penulis belaka. Jadi jangan ada yang menyamakan kejadian yang ada di tempat ini sama dengan kenyataannya. Karena itu berbeda. Dapat dipahami kan? I'm just borrowing the name of the place here. This story is only fiction and purely from the author's thoughts. So this is not real. The place may be real and some of you may know. But the events in this story are only the work of the author. So don't equate what happened in this place with reality. Because it's different. Can it be understood?

Kiimkimm267 · Horreur
Pas assez d’évaluations
216 Chs

Watcher: In the Glass Realm

Anastasia dan Bianca merupakan anak yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan bernama "Happy Life". Akan tetapi, hidup mereka tidak seindah yang pikirkan. Mereka tiap hari harus mengejarkan pekerjaan yang cukup melelahkan dari pemilik panti. Suatu ketika, Anastasia ditugaskan untuk membawa binatang peliharaan pemilik panti di taman. Saat dia membawa binatang itu, tiba-tiba dia mendengar seorang anak yang tampaknya sedang di bully oleh beberapa anak lainnya. Anastasia membantu anak itu dan mereka kemudian menjadi teman. Dia lalu berterima kasih dan meninggalkan Anastasia. Anastasia kembali ke panti, tetapi masalah lain kembali muncul. Salah seorang anak panti lainnya tiba-tiba menghilang. Anastasia ditugaskan untuk mencari anak panti itu dan berhasil menemukannya. Anak itu ternyata disekap oleh sosok mahluk yang aneh. Mereka akhirnya menemukan cara untuk meloloskan diri dan segera kembali ke panti. Akan tetapi, mahluk itu tampaknya tidak melepas mereka dengan mudah. Anastasia sempat ditangkap oleh mahluk itu menggunakan tentakelnya, tetapi dengan perlawanan singkat Anastasia bisa meloloskan diri. Namun, mahluk aneh itu meninggalkan sebuah luka aneh di kaki Anastasia. Suatu ketika, seorang donatur datang yang ternyata adalah orang tua dari anak yang dibantunya ketika di taman waktu itu. Mereka menawarkan anak-anak panti untuk bermain di karnival berjalan milik donatur. Semuanya tampak aman-aman saja, tetapi Bianca yang merupakan sahabat karibnya tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Anastasia berusaha mencari keberadaan temannya itu. Setelah diteliti lebih lanjut, temannya ternyata diculik oleh satu satu mahluk yang sama persis menyerangnya waktu itu. Anastasia mulai berkeliling mencari sahabatnya di karnaval tersebut dan berhasil menemukan sahabatnya. Namun, Anastasia terlambat karena temannya seketika menghilang ketika berada di dalam sebuah ruangan yang penuh kaca. Tiba-tiba luka milik Anastasia seketika bereaksi hingga Anastasia mampu membuka sebuah portal ke dimensi lain yang bernama Mirland. Anastasia memutuskan untuk masuk ke dunia itu untuk mencari sahabatnya yang menghilang. Akan tetapi, setiap tindakan ada resiko yang harus ditanggung. Di saat yang bersamaan, Anastasia juga secara tidak langsung memberikan kesempatan kepada mahluk jahat dari dunia Mirland untuk ke luar dan menguasai dunia. Anastasia harus cepat mencari keberadaan Bianca serta mencegah mahluk jahat itu untuk menguasai dunia atau semua yang dikenalnya akan menghilang.

Little_BlackHorse · Horreur
Pas assez d’évaluations
27 Chs

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Pleurage! Vous seriez le premier commentateur si vous laissez vos commentaires dès maintenant !

SOUTIEN