"Jangan menangis, sebenarnya apa yang terjadi? Kamu bisa bicara padaku tentang itu."
Hao Jian terkejut ketika dia melihat Chen Zhiyan menangis, air mata mengalir di pipinya bagaikan bunga pir yang mekar.
"Ini bukan salahmu, ini bukan kesalahanmu." Chen Zhiyan terus menggelengkan kepalanya dengan senyum pahit.
"Aku sudah putus dengan Sun Renyao sejak lama. Awalnya, semua orang bilang dia mendekatiku karena tamak akan kekayaan keluargaku. Aku tidak percaya pada awalnya, tapi setelah ayahku bangkrut dan semua uang kami habis, dia pergi dengan wanita yang bahkan lebih kaya."
"Benarkah? Sebenarnya, aku bisa bilang anak itu tidak baik sejak SMP, selalu bergaul dengan sekumpulan gadis, bertingkah seperti semacam Santo cinta. Baguslah kamu putus dengannya. Kalau tidak, kamu mungkin akan lebih sengsara." Hao Jian berkata lembut, mencoba menghiburnya.
"Mm, terima kasih." Chen Zhiyan tahu Hao Jian berusaha menghiburnya dan merasa tersentuh.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com