webnovel

Saya Butuh Pelukan

Flora di sekitar Perumahan Nanshan adalah pemandangan yang menakjubkan. Musim semi telah mencium setiap kelopak, memancing bunga-bunga untuk mekar dalam nuansa warna yang cerah. Gerbang itu dihiasi dengan tampilan bunga yang memukau—mawar, azalea, dan peony melukis pintu masuk dengan warna merah, merah muda, dan putih yang cerah.

Pohon pir, dengan cabang-cabangnya yang menjuntai rendah menawarkan bingkai yang indah, bergoyang pelan dalam angin, daun-daunnya berkilauan seperti konfeti hijau.

Kemarin dia telah berkunjung ke Perumahan Nanshan...tidak, ternyata sudah seminggu...tidak, beberapa minggu yang lalu.

Pikiran Bai Mo berkelana melalui waktu, mengingat frekuensi kunjungannya ke perkebunan tersebut. Ada kekhawatiran ketika dia menyadari celah yang signifikan sejak kunjungan terakhirnya—hari-hari yang melebur menjadi minggu dalam ketiadaannya. Alisnya berkerut sedikit, raut kekhawatiran menghiasi wajahnya saat dia merenungkan henti yang tak terduga itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant