Bupati Kabupaten Tuan Zhang menerimanya dan membuka daun teratai untuk menyingkapkan pancake gulungan berwarna keemasan, dengan strip putih di dalamnya yang menyerupai tunas bambu, serta daging yang telah disuir.
Persiapannya tidak halus, dan bahkan tepung yang digunakan untuk pancake tidaklah putih, melainkan campuran biji-bijian kasar, tepung berkualitas terendah.
Ini berbeda dari pancake tepung putih yang telah ia makan sebelumnya, yang berisi berbagai daging dan sayur, namun terlihat cukup bagus dan juga berbau menggoda, jadi ia tidak ragu sama sekali dan hendak menggigitnya.
"Tuanku, bagaimana Anda bisa secara sembarangan makan sesuatu yang asalnya tidak diketahui? Siapa tahu kalau itu beracun? Bagaimana jika Anda diare? Siapa yang bisa menanggung akibatnya jika terjadi sesuatu?" Seorang konstabel di samping Bupati Kabupaten Tuan Zhang segera turut campur.
Ia melihat penuh penghinaan ke arah pancake itu dan kemudian ke beberapa orang yang berpakaian lusuh,
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com