```
Berdiri di pintu adalah mantan istri Jiang Erlang, dari Keluarga Leng.
Wajahnya pucat dan kusam, memar samar masih terlihat di pipinya, matanya yang penuh air mata menatap Jiang Erlang.
"Erlang, aku... aku datang untuk melihat anak-anak."
Jiang Erlang diam dan tidak mempersilakannya masuk.
Dari Keluarga Leng, dia melangkah maju berusaha meraih lengan bajunya, tapi dia mengelak.
Jiang Erlang mundur beberapa langkah dan memperhatikan perut wanita itu yang menonjol, rupanya dia sedang hamil.
"Kamu sudah menikah lagi, jangan datang ke rumahku lagi." Jiang Erlang berkata dingin: "Anak-anak baik-baik saja. Mereka sudah terbiasa hidup tanpa ibu. Kehadiranmu hanya akan membuat mereka terganggu."
Setelah bercerai dari Jiang Erlang, dia menikah lagi dengan seorang duda berusia empat puluhan di kota. Ibunya, Nenek Cao, menerima dua puluh tael perak sebagai hadiah perjodohan. Berita ini diketahui oleh seluruh Desa Dongchen.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com