"Su Hua?" Xiao Changyi tidak mengerti arti dari kedua kata itu.
"Itu berarti kata-kata mesra~"
Xiao Changyi mengerutkan kening, "Rasanya agak merendahkan." Ia berhenti sejenak sebelum dengan serius menambahkan, "Yang saya katakan itu tulus."
"Mhm mhm, saya tahu~" An Jing langsung mengangguk. Kata-kata mesra dari suaminya tentu saja tulus~
Xiao Changyi masih mengerutkan kening, "Rasanya seperti kamu mengabaikanku."
An Jing langsung naik ke ujung kakinya dan memberi Xiao Changyi kecupan yang dalam di bibir sebelum buru-buru bertanya, "Sekarang kamu merasakan keikhlasan saya?"
Barulah kening Xiao Changyi merenggang, dan sudut bibirnya yang dingin sedikit terangkat saat ia lembut menjawab, "Mhm."
"Ayo, temani aku memotong tahu, melakukan ini sendirian sungguh membosankan." An Jing, dengan senyum, mengambil lengan kiri Xiao Changyi dan membawanya ke dapur.
"Mhm."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com