Shen Mingzhu membuka pintu dan terkejut melihat Zhou Shuhuan berdiri di luar.
"Shuhuan, ada apa?"
Zhou Shuhuan melihat Shen Mingzhu di dalam pintu dan seketika kehilangan kata-kata.
Walaupun ia sering melihatnya, Shen Mingzhu selalu berpakaian rapi. Rambutnya tertata dengan baik, dan kadang-kadang ia memakai makeup tipis, memancarkan kecantikan yang halus yang tampak pantas baik saat dia bermakeup tebal maupun tipis.
Namun, Shen Mingzhu yang ada di depannya kali ini sangat berbeda dari yang biasa ia lihat.
Mungkin karena baru saja mandi, dia mengenakan gaun tidur kuning tanpa lengan, dengan rambut basah tergantung di bahunya, memperlihatkan dua bagian lengan putihnya yang seperti teratai.
Wajah seukuran telapak tangan begitu bercahaya mirip buah persik yang matang, mata aprikotnya jernih dan cerah seakan telah dicuci oleh air.
Dia adalah kecantikan alami, sederhana dan murni.
Frasa itu spontan muncul di pikiran Zhou Shuhuan.
...
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com