webnovel

BAB 2

"Tuan, saya telah berpikir dengan baik. Sebaiknya anda tidak usah menikahi saya" ucap Aisyah.

mendengar ucapan dari Aisyah membuat wajah Alex langsung suram. Aaron yang melihatnya pun jadi mengerdik ngeri.

"Kenapa?" tekan Alex benar-benar tidak suka. Secara langsung Aisyah telah menolaknya.

Berani sekali wanita ini, pikir Alex.

"Saya baru lulus SMA bahkan KTP pun belum ada. Saya takut saya belum bisa menjadi istri yang baik untuk anda. Lagi pula Ayah saya telah memaafkan tuan begitu dengan saya yang telah memaafkan anda" jelas Aisyah panjang lebar dan bukan tanpa apa Aisyah mengatakannya

"Ituu bukan alasan yang logis. Katakan saja yang sebenarnya" sungguh wajah Alex benar-benar tidak enak di pandang sama sekali. Tapi Aisyah tidak menyadari perubahan mimik wajah Alex, ya iyalah ia tidak melihat pandang bicara nya. Toh wajah Alex memang sudah datar. Alex begitu tidak suka dengan penolakan Aisyah kepada dirinya.

"Maaf, saya tidak mencintai anda." telak Aisyah.

Baru kali ini ada yang menolak Alex, membuat harga dirinya seperti turun ke dasar tanah yang paling dalam.

"Tapi sayangnya saya sudah berjanji akan menikahi mu" ucap Alex tersenyum smirk.

"Hal pantang bagi saya tidak menepati janji."

"Tapi tuan-.."

" Alex, panggil aku Alex."

"lngat permintaan terakhir Ayahmu. Kamu mau menolaknya dan membuat Ayahmu sedih di atas sana?" kata-kata Alex membuat Aisyah terdiam dan membuat Alex tersenyum tipis sangking tipis nya sampai tidak terlihat dan suasana kembali hening.

Aisyah terbengong melihat sebuah rumah bak istana dengan bergaya Eropa.

"lni rumah ku" ucap Alex.

"Tapi, rumah ku bukan disini. Antar saja aku pulang kerumah ku" cicit Aisyah.

Alex mendengus.

"Mulai hari ini kau akan tinggal disini karena besok kita akan menikah" ucap Alex dengan dingin.

Me..meni..kah.. dan besok"ucap Aisyah dengan terbata-bata padahal belum ada satu hari Ayahnya pergi.

"kenapa? apa kau tidak mau mengabulkan permintaan terakhir Ayahmu"lagi-lagi Alex mengingat kan membuat Aisyah tidak bisa berkata-kata.

Aisyah menggeleng.

"Bukan begitu maksudku"

"Lalu?" Alex menatap Aisyah dengan tajam sehingga membuat Aisyah menunduk kan kepalanya merasa takut aura Alex sangat lah kuat menurut nya.

"Apa karena cinta lagi" tebak Alex sudah tahu.

Aisyah mengangguk.

"Aku tidak mau menikahi laki-laki yang tidak mencintai ku atau aku yang tidak mencintai laki laki itu" jelas Aisyah.

"Cinta akan datang seiring berjalannya waktu" jawab Alex yang terkesan datar.

"Masuklah dulu, kita bisa bicarakan nanti." mood Alex benar-benar buruk. Aaron bisa melihat perubahan yang ada di dalam diri bos nya.

Baru kali ini ada wanita yang tidak mau menikahi tuannya Alex Appolios Anderson pria yang mapan dan tampan yang hampir di katakan dengan manusia ciptaan Tuhan yang sempurna dengan tidak ada ke kurangan apapun. Harta, tahta, semua ia miliki. Wanita pun berlomba-lomba ingin mendekati Alex tapi wanita ini dengan lancang menolak tuannya benar-benar wanita yang menarik.

Para pelayan berbaris berceceran menyambut Sang tuan muda mereka yang telah datang.

"Selamat datang kembali tuan muda" jawab para pelayan dengan sopan dan hormat.

Sebenarnya para pelayan terkejut, tuan muda mereka datang membawa seorang wanita untuk pertama kalinya di mansion ini. Yang rumornya mereka tahu tuan mereka tidak pernah dekat dengan wanita satupun kecuali nenek lampir yang selalu berusaha mendekati tuan mereka yang tidak tahu malu. Bahkan sudah di campakkan berkali kali.

"Dengar semuanya! wanita di samping ku akan menjadi Nyonya di rumah ini. Jadi jangan ada yang berani macam-macam atau kalian akan tahu akibat nya" ucap Alex dengan lugas dan lantang.

"Selamat datang Nyonya" hormat mereka.

Aisyah merasa kikuk dan hanya mengangguk anggukkan kepalanya dengan sopan tidak tahu harus bagaimana.

"Pelayan Han, bawa dia ke kamar utama" membuat syok pelayan Han dengan penuturan dari Alex. Bukankah kamar utama adalah kamarnya sendiri?

ka ingin mengajukan pertanyaan tapi tidak berani. Takut di katakan lancang. Ujung-ujung nya nyawanya yang akan melayang.

"Baik, tuan. Mari Nyonya ikuti saya." ucap Han dengan sopan.

Aisyah mendelik mendengar panggilan Alex yang menurutnya sama sekali jauh dari kata sopan. Padahal Han sudah wanita berumur bahkan ingin memerintahkan sangat lah arogan

Chapitre suivant