Di Rumah Kaiser.
Saat ini dia sedang menonton tv di ruangan keluarga.
Seolah-olah dia mengingat sesuatu, dia pun tertegun saat mengingat untuk menanyakan sesuatu ke pada Malaika jatuh tadi.
"Aku lupa menanyakan sesuatu."
|{Menanyakan apa?}
"Kenapa malaikat jatuh tahu aku bisa menggunakan sihir?."
Miss sistem memutar matanya, dia bertanya-tanya kenapa tuan rumah nya selalu lupa.
|{Bukankah itu karena kamu tidak sengaja membocorkan energi sihir.}
"Eh? Oh!, Benar aku lupa, aku tidak sengaja membocorkan nya sedikit."
Dia melakukan dengan tidak sengaja saat itu, mungkin hehe.
|{Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu.}
"Apa?."
|{Kenapa kamu membiarkan 2 familiar yang mengikutimu?, padahal bisakan mantra tadi menembak mereka juga.}
"Miss sistem, kamu serius menanyakan itu kepadaku?, bukankah katamu kamu adalah AI yang kecerdasan nya lebih tinggi dari semua Ras atau teknologi?." Kaiser menanyakan itu dengan tatapan curiga, tetapi dia juga tersenyum.
|{Kamu..}
Dia sangat ingin menegur tuan rumah nya karena tidak menjawab malah mengejeknya, apalagi melihat senyuman mengejeknya, dia benar-benar ingin meninju wajah tuan rumah nya.
Tetapi dia tahu itu juga salah nya karena tidak memberi tahu nya identitas asli nya, dia juga ingin memberi tahu nya dari dulu, tetapi dia juga itu perlu karena belum saat nya dia mengungkapkan identitas nya.
Kaiser tau, miss sistem nya pura-pura menjadi AI, tetapi dia juga bisa menebaknya kenapa sistem nya tidak memberi tahu dirinya.
"Sudahlah, aku akan memberitahumu, bukankah itu akan membuat Rias tidak meminta bantuan issei untuk memutuskan pertunangannya dengan bantuan issei." Kaiser tersenyum tipis saat mengatakan itu.
|{Oh!, jadi maksudmu adalah..}
"Benar, aku sengaja agar Rias meminta bantuan ku dari pada meminta bantuan issei, jadi aku sengaja memperlihatkan kekuatan ku."
|{Jadi begitu, tunggu!, jadi kamu sengaja membocorkan energi sihir itu?, jangan-jangan..}
"Benar, aku sengaja, pasti mereka merasakan saat di sekolah, dan membuat familiar untuk mengikuti, Sona juga dia pasti mengikutiku."
"Karena aku tau, mereka yang pengawas kota kuoh, jadi mereka tidak akan membiarkan sesuatu di kota kuoh apalagi, kekuatan tadi cukup menakutkan untuk mereka."
|{Ohhh...begitu... begitu..oh benar, kamu mempunyai hadiah karena mengganggu plot.}
"Mengganggu plot?." Kaiser mencoba mengingat dan dia teringat sesuatu tentang suara hati issei, sebelum miss sistem membuka mulut nya kaiser sudah menyela nya.
"Maksudmu, tidak membuat protagonis bertemu dengan Rias seperti di karya aslinya kan?, tetapi bukan kah itu tidak di sengaja."
|{Tetapi itu juga salah satu plot, jadi walaupun kamu tidak sengaja, kamu tetap bakal mendapatkan hadiah.}
"Begitu, kalau begitu buka hadiah nya."
|{Ding!! Selamat kepada tuan rumah anda mendapatkan hadiah "teh herbal".}
|{Ding!! Selamat kepada tuan rumah anda mendapatkan hadiah "saham 2% dari perusahaan iPhone".}
|{Ding!! Selamat kepada tuan rumah anda mendapatkan hadiah "uang tunai sebesar 100M".}
"Oh.."
Kaiser sudah mati rasa dengan imbalan uang atau harta.
Setiap dia pindah dunia atau menyelesaikan misi, imbalan uang nya terlalu besar baginya yang untuk seseorang yang tidak punya siapa-siapa.
Yah, jadi di akun rekening nya uang dunia yang berbeda-beda sudah menumpuk di akun rekening nya.
Tetapi sebenarnya itu bagus, dia juga bisa kembali ke dunia yang sudah di kunjungi nya sebelumnya.
Ke dunia ini juga bukan karena misi sistem tetapi itu adalah keinginan sendiri nya, jadi dia ke sini menggunakan sihir nya.
Jadi ini pertama kalinya dia mengunakan salah satu mantra anos untuk berpindah dunia.
Memang tidak menguras terlalu banyak energi sihir, tetapi dia ingin tetap menjaga sihir masih terpenuhi karena takut penyergapan dari musuh-musuh nya.
Saat kaiser sedang makan kue coklat dan menonton tv, saat itu juga suara hati issei terdengar oleh dia dan pahlawan wanita.
{Hahaha!!, dengan Ini kekuatan ku meningkatkan banyak!, aura drakonik ku juga meningkatkan pesat, Rias dan yang lain nya pasti tidak bisa berpaling dari diriku.}
{Rias, Akeno dan yang lainnya tunggu aku, pria yang di takdirkan untuk kalian akan segera datang!!.}
Wajah Kaiser sangat gelap saat ini, bukan karena Protagonis nya menjadi kuat hanya saja itu karena suara seorang Pria!
Itu menjijikkan tentu saja, tetapi miss sistem mengatakan itu adalah salah satu fitur untuk memudahkan kaiser untuk menghindari rencana protagonis.
Jadi dia hanya bisa menerimanya saja dengan berat hati.
[Bukan hanya halo Protagonis yang bisa membuat IQ orang-orang di sekitar nya menurun tetapi sekarang ada juga aura drakonik? Mengejutkan!.]
[Tetapi toh apa? Dengan kekuatanku ini menampar wajah nya sangat gampang.]
[Sejujurnya, aku tidak ingin terlalu dekat dengan pahlawan wanita, seperti Rias dan Akeno kenapa?, itu karena mereka terkadang menjadi bodoh saat dekat dengan protagonis.]
Para pahlawan wanita:
Itu kan di karya aslinya!!.
Kaiser tidak tahu bahwa Suara hati membuat ke dua gadis yang di sebutkan cemberut.
.....
.....
...
Di sekolah.
Saat ini kaiser sedang berjalan dengan bolu coklat di tangannya di depan gerbang sekolah untuk masuk kelas.
Memakan bolu seukuran tangan dengan perlahan.
Saat itu lah dia melihat Tsubaki yang sedang berdiri di gerbang dengan wajah dingin seperti biasa nya, kaiser tidak tahu Tsubaki sedang apa, jadi dia berjalan ke arah nya.
[Tsubaki, kenapa dia berdiri di gerbang sekolah? Hei~entah sedang apa mendingan aku samperin.]
Mungkin karena suara hati kaiser dia melihat sekeliling dan akhirnya dia memperhatikan kaiser yang sedang makan bolu coklat di tangan kanannya, kaiser juga berjalan ke arah nya.
Berjalan ke arah kaiser dia melihat kaiser mengangkat tangan kiri dan menyapa Tsubaki.
"Yo, Shinra-san selamat pagi."
"Pagi, Kaiser-kun."
"Sedang apa?, kenapa kamu tidak masuk kelas dan malah berdiri di depan gerbang sekolah?." Kaiser bertanya dengan penasara.
"Aku sedang menunggu." Tsubaki berkata dengan ambigu yang membuat kaiser menatap nya dengan tatapan menggoda.
[Menunggu ku? Hei~Tsubaki apa kamu merindukan ku? Manisnya~.]
Saat mendengarkan ini wajah Tsubaki memerah, dia baru menyadarinya kalau perkataan nya ambigu, jadi dia buru-buru mengoreksi perkataan karena takut salah paham.
Tentu saja wajah memerah Tsubaki di perhatikan oleh siswa-siswa yang ingin masuk ke dalam sekolah.
"I-itu kaiser-kun, maksudku kaichou mengundang mu ke ruang osis." Tsubaki berkata dengan gagap.
"Oh, baiklah, ayo." Kaiser berkata dengan enteng.
Dia bisa menebaknya nya sedikit, mungkin sona akan mengungkapkan identitas aslinya untuk bergabung dengan anggota Budak-budak nya.
Berjalan bersamaan, mereka berjalan dengan Tsubaki di sebelah kanan.
Kaiser juga memberi Bolu coklat yang baru, dan Tsubaki dia menerimanya dengan senang hati, apalagi mendengarkan kalau bolu ini buatan sendiri 'pasti enak kan?' pikir nya.
Meninggalkan siswa laki-laki dan perempuan yang di belakang nya mereka tetap berjalan bersama yang membuat siswa laki-laki mengutuk kaiser.
Sedangkan siswa perempuan mereka lebih suka bergosip dengan teman-temannya.