"Kamerad Li Xiao, kita harus menaati perintah dari atasan kita," Gu Zhongshan mengerutkan kening.
"Hmph!" Li Xiao mencibir, "Aku benar-benar tidak ingin melatih skuad jenius dengan seorang idiot yang suka membual."
Gu Zhongshan juga memiliki pemikiran yang sama.
Guo Yi duduk santai di bangku belakang, kaki bersilang, matanya masih menatap keluar jendela melihat hamparan putih yang luas. Di luar, dunia diselimuti salju tebal yang tampak menyatu dengan langit, setelah meninggalkan area perkotaan, seseorang dapat melihat hamparan putih perak yang tak berujung, seolah tak ada cakrawala, tak ada akhir dunia.
Mobil tersebut segera menjadi hening, baik Gu Zhongshan maupun Li Xiao tidak ingin berbicara lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com