webnovel

Lampu Dupai

Mineah diam-diam makan malam bersama Nikolai bersama ibunya, Komandan Atlas, Penyihir Lurio, dan Putri Ezme dalam sebuah tenda darurat. Dengan beradunya peralatan makan mereka, ia akhirnya merasa keheningan yang canggung cukup mengganggu hingga mendorongnya untuk mencoba memecahkannya.

"Makanannya enak," ucap Mineah santai. "Terima kasih untuk ini, Putri Ezme."

"Ah, tidak apa-apa. Kakak laki-lakiku yang meminta untuk menyiapkan pesta ini. Saya hanya mengikuti perintahnya," kata putri dengan blak-blakan. "Dia ingin memastikan bahwa Yang Mulia memiliki tempat yang nyaman di perkemahan dalam segala hal."

Mendengar jawabannya, Mineah segera menoleh ke Nikolai yang tampaknya memerah karena terbongkar seperti itu. Sambil tersenyum, dia terkekeh, "Terima kasih, Lai."

Suaminya tidak mengatakan apa-apa selain mendengus kecil. Namun mengenalnya, dia tahu bahwa suaminya menyukai pujian yang baru saja diberikannya.

"Saya dengar Xenia mengunjungi Anda," ibunya menyela. "Bagaimana kabarnya?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant