Suara itu seperti meriam bass, dipenuhi dengan magnetisme yang memikat. Terkadang, ia sangat sensitif terhadap suara. Suara Fu Sinian kebetulan adalah jenis yang tak bisa ia tolak.
Fu Sinian memeluknya dengan puas. Ia lembut dan hangat seperti giok. Kerinduannya padanya selama beberapa hari terakhir seperti ombak, bergelora di dalam hatinya.
Ia menempelkan pipinya ke pipi Shi Qian dan menciumnya dengan lembut.
Dalam kepanikan, ciumannya bergerak pelan ke lehernya dan akhirnya mendarat di bibirnya.
Ia langsung mengulurkan tangan untuk mendorong Fu Sinian, namun Fu Sinian dengan kuat memegang pergelangan tangannya.
Perbedaan kekuatan membuatnya terpaksa membiarkan Fu Sinian berbuat sesuka hati.
Fu Sinian menggunakan semua kelembutannya dalam ciuman ini.
Perlahan-lahan, tubuh Shi Qian yang semula tegang mulai merenggang dan ia bersandar lembut di lengan Fu Sinian. Bahkan dia tidak sadar bahwa tubuhnya sudah menerima Fu Sinian.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com