Shen Yan bermimpi lagi.
Dalam mimpi itu, dia seolah-olah berada di Kota Sai.
Dia terjebak di tengah oleh enam pria bertopeng. Meskipun dia ingin melepaskan diri, itu sia-sia. Pada saat itu, Fu Hang datang.
Dia tidak bisa mendengar apa yang dikatakan pria-pria itu. Shen Yan melihat Fu Hang memegang pistol dengan satu tangan dan menembak dirinya sendiri di bahu.
Shen Yan tiba-tiba terbangun dari mimpinya. Dia duduk di tempat tidur, dan jam alarm di sampingnya berbunyi. Dia mematikannya secara asal.
Mimpi barusan sangat nyata, seolah-olah itu sudah terjadi sebelumnya.
Shen Yan masih ingat luka di bahu Fu Hang, dan dia mengerutkan kening. Dia masih ingat Wang Xue berkata bahwa Fu Hang tertembak karena dirinya.
Fu Hang juga memiliki luka tembak di bahunya.
Pikiran Shen Yan kacau. Dia samar-samar merasa bahwa mimpi itu seolah-olah terjadi di kehidupan nyata, dan tidak terasa seperti mimpi sama sekali.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com